Penerapan pembelajaran kooperatif dengan media audio visual pada materi peredaran darah manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V MI Kertosari Singorojo Kendal tahun pelajaran 2014/2015
Daftar Isi:
- Skripsi ini dilatarbelakangi oleh selama ini yang dilakukan pada proses pembelajaran IPA kelas IV MI Kertosaru Singorojo Kendal, dimana proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, mendikte dan tanya jawab sehingga menjadikan peserta didik hanya menerima materi secara pasif, dan gurulah yang lebih aktif, Salah satu yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dengan media audio visual. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan media audio visual pada materi peredaran darah manusia di kelas V MI Kertosari Singorojo Kendal Tahun Pelajaran 2014/2015? 2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA pada materi peredaran darah manusia menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audio visual di kelas V MI Kertosari Singorojo Kendal Tahun Pelajaran 2014/2015? Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan media audio visual pada materi peredaran darah manusia di kelas V MI Kertosari Singorojo Kendal Tahun Pelajaran 2014/2015 dilakukan dengan mengajak peserta didik untuk mengamati video kerja jantung dan peredaran darah serta proses kerjanya, kemudian guru menerangkan materi dan membentuk kelompok untuk menyelesaikan LKS yang sesuai dengan tanyangan video kerja, hasil dari kerja kelompok kemudian dipresentasikan dalam kelas. 2) Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA pada materi peredaran darah manusia menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audio visual di kelas V MI Kertosari Singorojo Kendal Tahun Pelajaran 2014/2015, hal ini dapat dilihat dari pra siklus ada 10 peserta didik atau 38%, naik menjadi 15 peserta didik atau 58% pada siklus I, dan ada 23 peserta didik atau 88% pada siklus II. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan KKM 70 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik, sedangkan keaktifan belajar peserta didik pada siklus I ada 14 peserta didik atau 54%, naik menjadi 23 peserta didik atau 88% pada siklus II.