Dakwah bi al-Hal ’Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah Periode 2005-2010
Daftar Isi:
- Globalisasi banyak membawa dampak, baik negatif maupun positif. Dampak positif diantaranya terbukanya arus informasi, sedangkan dampak negatif diantaranya menjauhnya masyarakat dari norma-norma agama yang kadang disebabkan karena faktor ekonomi. Untuk mengembalikan kehidupannya dapat dilakukan dengan beberapa cara –yang dapat memberikan solusi problem masyarakat- diantaranya dengan cara dakwah Bil Al-Hal. Oleh karena itu, ’Aisyiyah dalam programnya menjadikan dakwah Bil Al-Hal sebagai program prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk-bentuk dan pelaksanaan dakwah Bi Al-Hal ’Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah. Dalam Tesis ini ada 2 (dua) persoalan yang peneliti bidik, yaitu: (1) bagaimana bentuk-bentuk yang dilakukan ’Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah, dan (2) bagaimana pelaksanaan dakwah Bi Al-Hal ’Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, mendeskripsikan data tentang fenomena atau gejala sehingga lebih bermakna. Adapun penggalian data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sehingga dapat diperoleh tentang bentuk-bentuk dan pelaksanaan dakwah Bi Al-Hal ’Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah Periode 2005-2010. Selanjutnya penelitian menerangkan bahwa dakwah Bi Al-Hal ’Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah yaitu dakwah pemberdayaan masyarakat, yang dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: pertama, perawatan jenazah dan bimbingan ta’ziyah. Kedua, panti pelayanan untuk lanjut usia, yang dikenal dengan Husnul Khatimah. Berkaitan dengan pelaksanaan perawatan jenazah dan bimbingan ta’ziyah cara yang dilakukan adalah: (1) memberikan bimbingan bagi orang sakit ketika menghadapi sakaratul maut (sakit dalam kondisi kritis), (2) merawat jenazah sejak persiapan sampai siap dimakamkan, (3) memberikan bimbingan, penyuluhan dan pelatihan perawatan jenazah sesuai tuntunan Islam dan medis, (4) melayani pengurusan dan perijinan pemakaman, dan (5) mengupayakan tempat pemakaman khusus bagi anggota atau non anggota. Sedangkan pelaksanaan panti layanan untuk usia lanjut, cara yang dilakukan adalah (1) mendirikan wisma seperti di Muntal Gunung Pati Kota Semarang, (2) memberikan pangan, sandang, papan serta memberdayakannya dengan keterampilan yang berorientasi pada nilai ekonomi, dengan menerapkan pendekatan penanaman nilai Islam secara persuasif. Penelitian dakwah Bi Al-Hal ini mempunyai beberapa manfaat, bagi mad’u dan organisasi. Bagi mad’u mampu memahami bagaimana pelaksanaan perawatan jenazah dan tata cara ta’ziyah yang sesuai dengan tuntunan agama. Selain itu, dalam diri mad’u tumbuh beberapa sikap, yaitu: (1) mendiri dan optimis, (2) mempunyai kepercayaan tujuan kehidupan yang lebih ideal, dan (3) SDM lebih berkualitas. Sedangkan manfaat bagi organisasi adalah: (1) mampu melakukan pembinaan kader yang tangguh dalam keimanan, (2) mampu menyentuh masyarakat sampai ”akar rumput”, dan (3) mampu menyampaikan (mensosialisaikan) program-program dakwah sesuai dengan sasaran.