Studi faktor penyebab penurunan minat mengaji Al-Qur’an dan solusinya bagi anak pasca sekolah dasar (studi kasus di Kelurahan Sembungharjo Kecamatan Genuk Kota Semarang)
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas faktor penyebab penurunan minat mengaji al-Qur’an dan solusinya bagi anak pasca Sekolah Dasar. Kajiannya dilatar belakangi oleh semakin rendahnya kualitas anak dalam mengaji al-Qur’an khususnya mereka yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat dasar (SD). Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan penurunan minat anak dalam mengaji al-Qur’an pasca Sekolah Dasar? (2) Bagaimana solusi untuk mengatasi penurunan minat anak dalam mengaji al-Qur’an pasca Sekolah Dasar?. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di Kelurahan Sembungharjo Kecamatan Genuk Kota Semarang. Di tempat tersebutlah yang dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan deskripsi mengenai realita pendidikan agama di pedesaan. Datanya diperoleh dengan wawancara bebas, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan fenomenologi dan analisis diskriptif. Kajian ini menunjukkan bahwa (1) Faktor-faktor penyebab penurunan minat mengaji al-Qur’an bagi anak dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu: Pertama aspek dalam diri anak meliputi perasaan malas, gengsi, merasa sudah bisa, beban PR sekolah. Kedua aspek lingkungan meliputi pragmatisme orang tua, daerah trans desa ke kota, kurangnya motivasi, acara televisi dan Ketiga aspek proses pembelajaran meliputi tidak ada pembagian kelas, tidak adanya target kurikulum, sarana dan prasarana kurang, alokasi waktu singkat, kurangnya tenaga pendidik. (2) Solusi untuk mengatasi penurunan minat mengaji bagi anak pasca Sekolah Dasar, yaitu: Dengan memberikan pengertian, pemberian motivasi, memasukkannya pada pondok pesantren. Temuan tersebut memberikan acuan bagi sistem pembelajaran al-Qur’an dalam memperbaiki perannya dalam penanaman akhlak pada anak-anak sebagai proses kaderisasi umat yang berakhlak mulia. Beberapa hal yang telah diuraikan di atas tidak akan ada maknanya, manakala tidak didukung oleh semua lapisan masyarakat dengan penuh kesadaran untuk menjalankannya.