Dirāsah naqd al-ḥadīṡ fī kitāb adāb al-`ālim wa al-muta`allim li al-’alāmah al-Syaikh al-Ḥajj Muḥammad Hāsyim Asy`arī
Daftar Isi:
- Banyaknya kitab yang menukil hadis-hadis tanpa menyertakan sanad dan sumbernya itu harus dikaji kembali meski hadis-hadis tersebut berkaitan selain dari permasalahan hukum seperti kitab Adab al-‘Alim Wa al-Muta’allim yang hampir semuanya memuat hadis-hadis tanpa adanya validitas sanad dan sumbernya. Oleh karena itu, penulis tergugah untuk meneliti hadis-hadis di dalam kitab tersebut untuk mendapatkan validitas sanad dan matannya. Hanya saja, penelitian ini dititikberatkan pada hadis-hadis selain dari kitab hadits Bukhori & Muslim. Dikarenakan dua kitab tersebut memuat hadis-hadis berderajat tinggi dalam tingkat kesahihannya seperti yang disepakati ulama’ hadis bahwa dua kitab tersebut merupakan kitab yang paling sahih diantara kitab-kitab hadis lain dan merupakan kitab yang paling sahih setelah al-Qur’an. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan tingkat validitas dan kekuatan hukum hadis-hadis di dalam kitab Adab al-‘Alim Wa al-Muta’allim yang tidak bersumber dari kitab Sahih Bukhori dan Muslim. Penelitian ini menggunakan Metode Analisis Deskriptif yaitu mengumpulkan data guna membantu dalam menjelaskan seluruh sanad dan matan hadis sekaligus menganalisanya serta melakukan kajian makna di setiap kata kunci masalah untuk mendapat kejelasan yang detail dan mendalam. Dan Metode Takhrij al-Hadist adalah penelusuran dan pencarian hadis-hadis dari berbagai kitab sumber aslinya guna mendapatkan kualitas hadis sahih atau dho’if (analisa sanad) dan hadis maqbul atau mardud (analisa matan).