Daftar Isi:
  • Taubat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap orang yang melakukan kesalahan dan berharap mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Karena bagi setiap dosa tidak akan pernah bersih tanpa dicuci dengan menggunakan taubat. Taubat secara langsung diperintahkan oleh Allah kepada hamba-Nya yang melakukan kesalahan-kesalahan.Juga diperintahkan untuk semua orang tidak hanya orang yang mempunyai dosa saja. Syaikh Abdul QadirAl-Jailani sebagaimana diketahui, beliau merupakan tokoh tasawuf pendiri tarekat Qadiriyyah, yang tidak asing lagi ditelinga orang Islam. Bahkan karena kekaromahan beliau, Al-Jailani pantas disebut dalam Tawasul. Sebagai tokoh sufi yang selalu menahan hawa nafsunya, ternyata beliau juga menulis sebuah kitab yang luar biasa hebatnya yaitu kitab Tafsir Al-Jailani. Penemuan kitab tafsir tersebut sempat menggemparkan para mufasir dunia islam. Karena Syaikh Abdul QadirAl-Jailani belum pernah ada kabar menulis sebuah kitab tafsir. Karena hal tersebut, pembahasan tentang Tafsir Al-Jailani masih langka dan membutuhkan analisa secara komprehensif oleh para pengkaji ilmu-ilmu keislaman khususnya bidang tafsir. Penelitian ini hanya memfokuskan pada pemikiran Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam menafsirkan ayat-ayat taubat. Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian tersebut adalah library reseach, yang masuk dalam penelitiam kualitatif. Mengingat penelitian ini kajiannya bersifat literer, maka data primer yang penulis gunakan adalah kitab Tafsir Al-Jailani karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Sedangkan data sekundernya adalah semua kitab dan buku-buku ataupun penelitian yang membahas tentang taubat, tasawuf dan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis data yaitu menggali keaslian teks atau melakukan pengumpulan data dan informasi untuk mengetahui kelengkapan atau keslian teks tersebut. Juga menggunakan metode Deskriptif yaitu menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya dengan menuturkan atau menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variable dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Setelah melakukan penelitian, diketahui bahwasanya taubat menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani yaitu kembali dengan penyesalan dan keikhlasan yang semurni-murninya dengan disertai penyesalan atas dosa yang telah dilakukan, serta menjauhi dari dosa yang akan datang dan membersihkan jiwa dari kotoran-kotoran yang berkaitan dengan lainnya kemudian menghiasi taubatnya dengan ketakwaan yang murni kepada Allah sebagai Tuhan.