Kompetensi nazhir wakaf berbasis social entrepreneur (studi kasus nazhir wakaf Bisnis Center Pekalongan)
Main Author: | Furqon, Ahmad |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
LP2M IAIN Walisongo
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3848/1/Furqan-Penelitian%20LP2M%202014.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3848/ |
Daftar Isi:
- Wakaf dapat memainkan peranannya dalam pemberdayaan sosial apabila diinvestasikan, yaitu dengan menjadikan aset wakaf bernilai ekonomis. Akan tetapi realita di lapangan banyak wakaf yang tidak dikelola dengan model wakaf investasi. Data Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama RI tahun 2010 menunjukkan bahwa wakaf produktif hanya 2% dari keseluruhan wakaf yang ada di Indonesia. Minimnya wakaf investasi adalah disebabkan oleh minimnya kemampuan nazhir dalam berinvestasi. Nazhir tidak memiliki kompetensi dalam berinvestasi wakaf, sehingga yang muncul adalah wakaf-wakaf yang tidak bernilai ekonomis. Menurut Abdul Jamil, Mantan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, belum produktifnya aset wakaf di Indonesia, karena nazhir belum memiliki kemampuan berwirausaha. Hal senada disampaikan oleh Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, bahwa Pengelola wakaf yang disebut nazhir harus berjiwa entrepreneur guna mengembangkan harta wakaf. Penelitian ini mencoba merumuskan konsep kompetensi berbasis social entrepreneur yang harus dimiliki oleh nazhir wakaf, dan mencoba melihat kompetensi yang dimiliki oleh nazhir Bisnis Center Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji mengenai konsepsi kompetensi nazhir wakaf berbasis social entrepreneur dan melihat kompetensi nazhir pada tataran praksis. Penelitian ini merupakan perpaduan penelitian literer dan penelitian lapangan. Penelitian literer dilakukan untuk menemukan kompetensi nazhir wakaf berbasis social entrepreneur. Sedangkan penelitian lapangan digunakan untuk mendeskripsikan kompetensi nazhir wakaf Bisnis Center Pekalongan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian manajemen yang bersifat deskriptif. Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data sekunder terdiri dari literatur yang berkaitan dengan nazhir wakaf, dapat berupa buku, jurnal, majalah, makalah ilmiah dan ensiklopedi. Dan data primer yang berbentuk hasil wawancara yang berhubungan dengan kompetensi nazhir di Bisnis Center Pekalongan. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif, Teknik analisis data ini dilakukan melalui logika induksi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. nazhir wakaf berbasis social entrepreneur, harus memiliki tiga kompetensi, yaitu knowledge, skill, dan attitude. 2. Kompetensi Nazhir Wakaf Bisnis Center Pekalongan Berkenaan dengan kompetensi nazhir wakaf YMKP diukur dari dengan kompetensi social entrepreneur, maka dapat dihasilkan hal-hal berikut ini: a. Terkait dengan kompetensi knowledge. Mayoritas nazhir YMKP tidak mengecap pendidikan formal kewirausahaan, hanya satu nazhir yang mengecap pendidikan formal yaitu M.Nofel. Pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan tentang wakaf juga hanya sebagian kecil yang memahami isinya. Pemahaman tentang model pembiayaan juga masih sangat minim, yang dipahami hanya model pembiayaan yang tradisional, seperti penyewaan, tukar guling, bukan pembiayaan modern. b. Terkait dengan kompetensi skill, nazhir YMKP memiliki kelebihan pada kompetensi ini karena latar belakang pekerjaan mereka yang mayoritas adalah wirausaha. Akan tetapi pelatihan tentang pengelolaan dana wakaf masih minim diterima, sehingga masih memerlukan pelatihanpelatihan untuk meningkatkan keahlian pada bidang ini. c. Terkait dengan kompetensi attitude, nazhir wakaf YMKP memiliki sikap yang sangat baik dalam mengembangkan wakaf produktif, keuletan, kesabaran, transparan, akuntabel, serta berorientasi pada pelanggan. Karena mereka merasa bagian dari Yayasan tersebut maka mereka bekerja dengan penuh pengabdian.