Analisis perbandingan kinerja keuangan pendekatan laba rugi dan nilai tambah pada BNI Syariah
Daftar Isi:
- Laporan keuangan bank syariah sebagaimana termuat dalam PSAK Nomor 59 hanya memuat sejumlah elemen laporan keuangan sebagaimana elemen laporan keuangan bank konvensional, ditambah Laporan Perubahan Dana Investasi terikat, Laporan Dana Zakat, Infaq, dan Shodaqoh serta Laporan Qordhul Hasan. Hal ini mengakibatkan hasil analisis laporan keuangan belum menunjukkan hasil yang tepat, karena laporan laba rugi lebih memperhatikan kepentingan direct stakeholders. Berkaitan dengan hal itu, Baydoun dan Willet merekomendasikan laporan nilai tambah sebagai laporan tambahan dalam laporan bank syariah. Dengan laporan nilai tambah, kemampuan bank syariah dalam memperoleh keuntungan juga memperhitungkan kontribusi pihak lain seperti karyawan, masyarakat, pemerintah, dan lingkungan. Sehingga keuntungan yang diperoleh distribusinya tidak hanya kepada direct stakeholders saja akan tetati juga kepada indirect stakeholders. Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja keuangan bank syariah jika dianalisis dengan pendekatan laporan laba rugi dan laporan nilai tambah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan triwulan bank BNI Syariah. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan bank BNI Syariah periode Maret 2011 sampai dengan September 2014. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Metoode analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan uji beda t-test. Penganalisisan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 16.00. Dari hasil analisis uji T diketahui nilai F hitung untuk rasio ROA adalah 1,021 dengan nilai probabilitas (signifikansi) 0,000. Karena nilai probabilitas lebih rendah dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa rasio ROA pendekatan laba rugi dengan pendekatan nilai tambah berbeda secara signifikan. Nilai F hitung untuk rasio ROE adalah 7,783 dengan nilai probabilitas (signifikansi) 0,000. Karena nilai probabilitas lebih rendah dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa rasio ROE pendekatan laba rugi dengan pendekatan nilai tambah berbeda secara signifikan. Nilai F hitung untuk rasio perbandingan antara laba bersih dengan aktiva produktif adalah 3,480 dengan nilai probabilitas (signifikansi) 0,000. Karena nilai probabilitas lebih rendah dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa rasio perbandingan antara laba bersih dengan aktiva produktif pendekatan laba rugi denagn pendekatan nilai tambah berbeda secara signifikan. Nilai F hitung untuk kinerja keseluruhan adalah 36,920 dengan nilai probabilitas (signifikansi) 0,002. Karena nilai probabilitas lebih rendah maka dapat disimpukan bahwa kinerja keseluruhan pendekatan laba rugi dengan pendekatan nilai tambah berbeda secara signifikan.