Ekspresi bahasa dakwah dalam film “Sembilan Wali” karya Djun Saptohadi
Daftar Isi:
- Skripsi dengan judul “Ekspresi Bahasa Dakwah dalam film Sembilan Wali karya Djun Saptohadi” ini membahas tentang bagaimana ekspresi bahasa dakwah yang disampaikan dalam film Sembilan Wali karya Djun Saptohadi.secara teoritis, manfaat daripenalitian ini bertujuan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang kegiatan dakwah Islam melalui media film. Secara praktis penelitian ini berguna bagi sineas-sineas Muslim Indonesia untuk lebih meningkatkan kualitas perfilman di Indonesia demi suksesnya dakwah Islam. Dalam penelitian film “Sembilan Wali” penulis menggunakan metode penelitian kualitatif sedangkan spesifikasi penelitian ini adalah deskripsi analitik. Data primernya adalah Visual Compact Disk (VCD) yang berisi film “Sembilan Wali”. Data sekundernya adalah data yang diperoleh dari sumber lain sebagai penunjang, yang mana rancangan organisasional dikembangkan dari kategori-kategori yang ditemukan dan hubungan-hubungan yang disarankan atau yang muncul dari data. Hasil penelitian film “Sembilan Wali” bahwa ekspresi bahasa yang digunakan dalam penyampaian dakwah adalah ekspresi bahasa langsung dan tidak langsung. Pengemasan ekspresi bahasa tersebut hanya menggunakan dua bentuk konfensi ketidaklangsungan ekpresi, yaitu penggantian arti, penyimpangan arti dan penciptaan arti. Pada proses penggantian arti, Djun Saptohadi bayak menggantikan ucapan-ucapan atau perilaku yang biasanya dilakukan oleh khalayak ramai secara umum dengan ucapan atau perilaku islami. Sedangkan pada penyimpangan arti, Djun Saptohadi tidak selalu menampilkan ungkapan-ungkapan Islami, melainkan menampilkan penyimpangan arti dari tata bahasa lokal (Jawa). Ekspresi langsung disini Djun Saptohadi menampilkan adegan –adegan yang secara langsung memberikan contoh kepada masyarakat dalam berbuat amal sholih