Bimbingan keagamaan menggunakan terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) untuk mengembangkan self control: studi analisis warga binaan di Madrasah Diniyah At-Taubah Lapas Klas 1 Kedungpane Semarang
Daftar Isi:
- Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data-data diperoleh dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sembilan warga binaan, mentor/pembina, dan Kepala seksi bimbingan kemasyarakatan (Bimkes). Data sekunder berupa buku-buku/ jurnal tentang bimbingan keagamaan, terapi SEFT, self control, dokumentasi bimbingan keagamaan di Lapas Klas 1 Kedungpane Semarang. Pengumpulan data menggunakan beberapa metode, yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dikelompokkan dalam satu kategori dan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Pertama, pelaksanaan bimbingan keagamaan menggunaan terapi SEFT untuk mengembangkan self control (kontrol diri) pada warga binaan di Madrasah Diniyah At-Taubah Lapas Klas I Kedungpane Semarang meliputi beberapa tahap, yaitu: Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan, Tahap evaluasi atau penilaian. Kedua faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan bimbingan keagamaan menggunakan terapi SEFT untuk menggembangkan self control adalah sebagai berikut: 1). Faktor penghambat, yaitu: terjadinya double jobs pada pembimbing/mentor, warga binaan merasa malas dalam mengikuti kegiatan bimbingan keagamaan, keterbatasan dana dan fasilitas, adanya benturan waktu antara jam besuk dan kegiatan bimbingan keagamaan; 2). Faktor Pendukung, yaitu: keikhlasan dan kesabaran pembimbing, adanya dukungan dan motivasi dari keluarga, warga binaan dan lembaga pemasyarakatan.