Upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok sifat-sifat terpuji kelas VII C melalui metode jigsaw learning di SMP N 2 Warureja Tegal
Daftar Isi:
- Penelitian bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui model pembelajaran Jigsaw Learning di kelas VIIC SMP N 2 Warureja Tegal, dan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran metode Jigsaw Learning dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VIIC SMP N 2 Warureja Tegal. Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data.metode pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi dan lainnya. Isi penelitian ini meliputi pertama penerapan metode Jigsaw Learning pada mata Pendidikan Agama Islam materi pokok sifat-sifat terpuji untuk mengetahui peningkatan keaktian belajar siswa yang dilakukan dengan cara melalui tahapan-tahapan yang disebut siklus. Dimana tiap siklus melalui tahapan-tahapan yang harus ditempuh yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Model pembelajaran Jigsaw Learning ini telah berhasil meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok sifat-sifat terpuji, ditunjukkan dengan adanya keberhasilan penerapan metode Jigsaw Learning dan adanya perubahan keaktifan dalam proses pembelajaran agama islam. Hal ini dapat di lihat dari perolehan skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam yang diprosentaasekan melalui pengamatan keaktifan siswa dengan indikator yang diamati yaitu perhatian siswa terhadap perhatian guru, kerjasamanya dalam kelompok, kemampuan dalam mengungkapkan pendapat, memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang, keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain, memanfaatkan potensi anggota kelompok, saling membantu dan menyelesaikan masalah. Prosentase keaktifan siswa rata-rata dari pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III semakin meningkat dari 27,8%, (pra siklus), meningkat menjadi 41,5% (siklus I), meningkat menjadi 61,5% (siklus II), dan meningkat lagi menjadi 67,8% (siklus III).