ctrlnum 3153
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/</relation><title>Konsep awal waktu salat Asar Imam Syafi&#x2019;i dan Hanafi (uji akurasi berdasarkan ketinggian bayang-bayang matahari di kabupaten Semarang)</title><creator>Mufarrohah, Siti</creator><subject>297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)</subject><description>Permasalahan salat adalah persoalan yang fundamental dan signifikan dalam Islam, akan tetapi persoalan salat ini tidak begitu punya &#x201C;greget&#x201D;dibandingkan dengan persoalan penentuan awal bulan Qamariyah yang selalu mendapat sorotan dari masyarakat. Dalam penentuan salat ini juga mempunyai beberapa metode, di antaranya dengan cara melihat langsung pada tanda-tanda alam dan menghitung kapan matahari akan menempati posisi-posisi. Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Sehingga dengan adanya beberapa metode dan ketentuan-ketentuan dalam penentuan waktu salat menimbulkan perbedaan dalam penentuan waktu salat, begitu juga ulama&#x2019; berbeda pendapat tetnang waktu salat.&#xD; Salah satu salat lima waktu yang menjadi perbedaan yaitu waktu salat Asar, Awal waktu Asar berdasarkan literatur-literatur fikih tidak ada kesepakatan, hal ini dikarenakan fenomena yang dijadikan dasar tidak jelas. Para fuqaha&#x2019; berselisih pendapat mengenai waktu salat Asar yaitu Imam Hanafi dan Syafi&#x2019;i yang berbeda pendapat terhadap bayang-bayang matahari dalam menentukan awal waktu salat Asar. &#xD; 1. Menurut pendapat Imam Hanafi masuknya awal waktu Asar itu ketika panjang benda ditambah dengan bayang Dzuhur atau dua kali bayangan dari benda.&#xD; 2. Sedangkan pendapat Imam Syafi&#x2019;i awal waktu Asar adalah bila bayang-bayang tongkat panjangnya sama dengan panjang bayangan waktu tengah hari (kulminasi) ditambah satu kali panjang tongkat sebenarnya. Berangkat dari perbedaan pendapat sinilah penulis menguji akurasi atau membuktikan bayang-bayang matahari awal waktu Asar.&#xD; Penelitian ini bersifat lapangan (field research) dimana data primernya adalah data-data pengamatan dan rumus waktu salat Asar yang di komperatifkan dengan hasil observasi yang di lakukan di Kabupaten Semarang dan data skundernya adalah seluruh buku, tulisan, hasil dan makalah-makalah yang berkaitan dengan obyek penelitian. Data-data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode verivikatif.&#xD; Hasil penelitian berdasarkan fakta emphiris kedudukan bayang-bayang matahari awal waktu salat Ashar antara daerah dataran tinggi dan rendah di Kabupaten Semarang yaitu Kecamatan Ungaran dan Getasan mengalami pergeseran akan tetapi tetap sejajar. Pergeseran ini disebabkan waktu penelitian dengan tanggal yang berbeda dan deklinasi matahari sudah mengalami pergeseran. Dua tempat yang mempunyai ketinggian berbeda ini ketika masuknya awal waktu salat ashar lebih condong terhadap pendapat Imam Syaf&#x2019;i sedangkan hasil Uji akurasi bayang-bayang matahari awal waktu salat yang sesuai dengan kedudukan matahari dan pengamatan secara langsung terhadap posisi matahari, menunjukkan bahwa yang sesuai adalah pendapat Imam Syafi'i yaitu ketika bayang-bayang tongkat panjangnya sama dengan panjang bayangan waktu tengah hari (kulminasi) ditambah satu kali panjang tongkat sebenarnya.</description><date>2010-12-31</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/1/72111077_Coverdll.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/2/72111077_Bab1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/3/72111077_Bab2.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/4/72111077_Bab3.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/5/72111077_Bab4.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/6/72111077_Bab5.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/7/72111077_Bibliografi.pdf</identifier><identifier> Mufarrohah, Siti (2010) Konsep awal waktu salat Asar Imam Syafi&#x2019;i dan Hanafi (uji akurasi berdasarkan ketinggian bayang-bayang matahari di kabupaten Semarang). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo. </identifier><recordID>3153</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Mufarrohah, Siti
title Konsep awal waktu salat Asar Imam Syafi’i dan Hanafi (uji akurasi berdasarkan ketinggian bayang-bayang matahari di kabupaten Semarang)
publishDate 2010
topic 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy
Ilmu Falak)
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/1/72111077_Coverdll.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/2/72111077_Bab1.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/3/72111077_Bab2.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/4/72111077_Bab3.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/5/72111077_Bab4.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/6/72111077_Bab5.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/7/72111077_Bibliografi.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3153/
contents Permasalahan salat adalah persoalan yang fundamental dan signifikan dalam Islam, akan tetapi persoalan salat ini tidak begitu punya “greget”dibandingkan dengan persoalan penentuan awal bulan Qamariyah yang selalu mendapat sorotan dari masyarakat. Dalam penentuan salat ini juga mempunyai beberapa metode, di antaranya dengan cara melihat langsung pada tanda-tanda alam dan menghitung kapan matahari akan menempati posisi-posisi. Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Sehingga dengan adanya beberapa metode dan ketentuan-ketentuan dalam penentuan waktu salat menimbulkan perbedaan dalam penentuan waktu salat, begitu juga ulama’ berbeda pendapat tetnang waktu salat. Salah satu salat lima waktu yang menjadi perbedaan yaitu waktu salat Asar, Awal waktu Asar berdasarkan literatur-literatur fikih tidak ada kesepakatan, hal ini dikarenakan fenomena yang dijadikan dasar tidak jelas. Para fuqaha’ berselisih pendapat mengenai waktu salat Asar yaitu Imam Hanafi dan Syafi’i yang berbeda pendapat terhadap bayang-bayang matahari dalam menentukan awal waktu salat Asar. 1. Menurut pendapat Imam Hanafi masuknya awal waktu Asar itu ketika panjang benda ditambah dengan bayang Dzuhur atau dua kali bayangan dari benda. 2. Sedangkan pendapat Imam Syafi’i awal waktu Asar adalah bila bayang-bayang tongkat panjangnya sama dengan panjang bayangan waktu tengah hari (kulminasi) ditambah satu kali panjang tongkat sebenarnya. Berangkat dari perbedaan pendapat sinilah penulis menguji akurasi atau membuktikan bayang-bayang matahari awal waktu Asar. Penelitian ini bersifat lapangan (field research) dimana data primernya adalah data-data pengamatan dan rumus waktu salat Asar yang di komperatifkan dengan hasil observasi yang di lakukan di Kabupaten Semarang dan data skundernya adalah seluruh buku, tulisan, hasil dan makalah-makalah yang berkaitan dengan obyek penelitian. Data-data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode verivikatif. Hasil penelitian berdasarkan fakta emphiris kedudukan bayang-bayang matahari awal waktu salat Ashar antara daerah dataran tinggi dan rendah di Kabupaten Semarang yaitu Kecamatan Ungaran dan Getasan mengalami pergeseran akan tetapi tetap sejajar. Pergeseran ini disebabkan waktu penelitian dengan tanggal yang berbeda dan deklinasi matahari sudah mengalami pergeseran. Dua tempat yang mempunyai ketinggian berbeda ini ketika masuknya awal waktu salat ashar lebih condong terhadap pendapat Imam Syaf’i sedangkan hasil Uji akurasi bayang-bayang matahari awal waktu salat yang sesuai dengan kedudukan matahari dan pengamatan secara langsung terhadap posisi matahari, menunjukkan bahwa yang sesuai adalah pendapat Imam Syafi'i yaitu ketika bayang-bayang tongkat panjangnya sama dengan panjang bayangan waktu tengah hari (kulminasi) ditambah satu kali panjang tongkat sebenarnya.
id IOS2754.3153
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2016-11-12T03:48:32Z
last_indexed 2022-09-12T06:33:24Z
recordtype dc
_version_ 1765821484391989248
score 17.538404