Daftar Isi:
  • Istiwaaini adalah sebuah alat bantu pengukur kiblat akurat yang diciptakan oleh Slamet Hambali, seorang ahli falak kaliber Nasional. Alat ini didesign dengan tujuan menyederhanakan theodolite yang merupakan alat ukur kiblat yang selama ini dianggap paling akurat. Theodolite sebagai alat ukur kiblat dinilai terlalu mahal dan menyulitkan masyarakat dalam penggunaannya. Munculnya Istiwaaini merupakan sebuah solusi bagi masyarakat dalam menentukan arah kiblat dengan mudah dan biaya murah. Alat ini didesign sebagai realisasi tesis Slamet Hambali mengenai teori segitiga siku-siku dalam penentuan arah kiblat. Berangkat dari hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana penggunaan Istiwaaini sebagai alat bantu penentu arah kiblat dan komparasinya dengan theodolite sebagai alat ukur kiblat yang dianggap paling akurat. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan paradigma penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Library Research, yakni pengumpulan data dan informasi pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian, terutama yang berkaitan langsung dengan sumber utama yaitu Istiwaaini sebagai sumber primer, di samping data sekunder yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu, pengumpulan data dan informasi penulis dapat dari wawancara dan penulis melakukan observasi, yang kemudian penulis analisis dengan metode deskriptif-komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Istiwaaini sebagai alat bantu pengukur arah kiblat dan komparasinya dengan theodolite menghasilkan dua penemuan. Pertama, penggunaan Istiwaaini dapat dilakukan dengan meluruskan bayangan dari pembidikan Matahari dengan tongkat istiwak dan menghitung selisih azimuth kiblat dan azimuth Matahari pada saat pembidikan. Arah kiblat ditunjukkan oleh benang yang ditarik dari tongkat istiwak di titik pusat sebesar beda azimuth, yakni azimuth kiblat dikurangi azimuth Matahari. Kedua, selisih yang dihasilkan Istiwaaini dengan theodolite dalam penentuan arah kiblat masih dalam batas toleransi.