Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode Reading Aloud dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok hukum bacaan Ikhfa’ Haqiqi siswa M.I. Miftahul Ulum 02 Rowosari Tembalang Semarang. Penelitian ini menggunakan studi penelitian tindakan kelas (Class Action Research) pada siswa M.I. Miftahul Ulum 02 Rowosari Tembalang Semarang. Dari hasil observasi secara langsung di kelas IV sebelum penelitian tindakan, diketahui bahwa metode yang digunakan guru pada materi pelajaran Al-Qur’an Hadiṡ masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah, diskusi, tanya jawab, ditambah lagi dengan keadaan siswa yang senang bermalas-malasan atau siswa belum banyak aktif dalam proses belajar mengajar dan cenderung terjadi komunikasi satu arah. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif untuk mengetahui seberapa banyak keaktifan siswa dalam mengkuti PBM. Untuk itu digunakan lembar observasi, agar diketahui kemampuan kognitif siswa dalam menjawab soal tes lisan yaitu dengan menghitung rata-rata nilai dalam ketuntasan belajar. Dalam penelitian ini digunakan satu kelas untuk penerapan pembelajaran melalui metode Reading Aloud yaitu kelas IV yang jumlahnya ada 41 siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan ada peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Reading Aloud. Adanya peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan metode Reading Aloud serta ketertarikan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran melalui metode Reading Aloud. Peningkatan hasil belajar tersebut diantaranya terlihat pada setiap tahapan-tahapan pembelajaran. Pada tahap pra siklus ketuntasan belajar siswa hanya 46,30 % dan rata-rata kelas hanya 65,85, kemudian dilanjutkan pada pembelajaran siklus I, hasilnya baru mencapai 61,68 % dan rata-rata kelas 72,43 dan belum mencapai standar KKM. Kemudian dilakukan perbaikan lagi pada pembelajaran pada siklus II dan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat drastis hingga mencapai 92,68 % dan rata-rata kelas mencapai 77,56. Ini berarti membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan.