Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi pokok shalat jumat dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pair (studi tindakan di kelas III MI Tarbiyatul Ulum Tanjungsari Tlogowungu Pati tahun ajaran 2010/2011)
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Shalat Jumat dengan Menggunakan Strategi Practice-Rehearsal Pair (Studi Tindakan di Kelas III MI Tarbiyatul Ulum Tanjungsari Tlogowungu Pati Tahun Ajaran 2010/2011). Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : 1) bagaimana penerapan strategi practice-rehearsal pair pada mata pelajaran fiqih materi pokok shalat Jumat di kelas III MI Tarbiyatul Ulum Tanjungsari Tlogowungu Pati? 2) adakah peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi pokok shalat Jumat di kelas III MI Tarbiyatul Ulum Tanjungsari Tlogowungu Pati setelah menerapkan strategi practice-rehearsal pair?. Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi di kelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan maupun data tentang gambaran, dengan penelitian tindakan ini akan diketahui peningkatan atau penurunan setelah tindakan kelas dilakukan persiklus. Kajian ini menunjukkan bahwa: 1) Penerapan strategi practice-rehearsal pair pada mata pelajaran fiqih materi pokok shalat Jumat di kelas III MI Tarbiyatul Ulum Tanjungsari Tlogowungu Pati dilakukan dengan membentuk siswa dalam kelompok pasangan untuk mempraktekkan shalat jum’at, dimana pasangan yang satu menjadi pendemo dan yang satu mengamati dan kegiatan ini dilakukan secara bergantian, proses pembelajaran juga didukung dengan penggunaan media pembelajaran seperti gambar dan audio visual 2) Terdapat peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi pokok shalat Jumat di kelas III MI Tarbiyatul Ulum Tanjungsari Tlogowungu Pati setelah menerapkan strategi practice-rehearsal pair, hal ini terlihat dari peningkatan tiap siklusnya yaitu pada tingkat hasil belajar nilai ketuntasan belajar pada pra siklus hanya 15 siswa atau 46,9% naik menjadi 21 siswa atau 65,6% dan di akhir siklus II menjadi 28 siswa atau 87,5%. Sedangkan keaktifan siswa juga mengalami kenaikan dimana pada pra siklus yang mendapat kategori baik dan baik sekali ada 15 siswa atau 46,9% naik menjadi 20 siswa atau 62,5% dan di akhir siklus II menjadi 27 siswa atau 84,4% ini berarti indikator yang ditetapkan yaitu 80% ke atas terpenuhi.