Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada mata pelajaran biologi. Kajiannya dilatarbelakangi oleh hasil belajar dari peserta didik terhadap pembelajaran biologi masih rendah. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada pembelajaran biologi materi ekosistem kelas X di MA Negeri Demak? (2) Apakah model portofolio dapat meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok ekosistem kelas X di MA Negeri Demak? (3) Apakah melalui model portofolio dapat menciptakan suasana pembelajaran biologi yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik kelas X materi ekosistem di MA Negeri Demak? Permasalahan tersebut di atas melalui penelitian lapangan di MA Negeri Demak. Datanya diperoleh dengan cara observasi, dokumentasi dan tes. Semua data ini dianalisis dengan analisis deskriptif menggunakan industri dan refleksi. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran portofolio materi pokok ekosistem meliputi merumuskan masalah, pemecahan masalah, menyimpulkan permasalahan menekankan kepada peserta didik agar aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkan. (2) keberhasilan model pembelajaran portofolio sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik materi ekosistem di MA Negeri Demak di tunjukkan dengan adanya perubahan dalam proses pembelajaran yaitu kesiapan dan keaktifan pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan adanya peningkatan nilai tes akhir dari siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat dari perolehan prosentase ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu 80,00% dan siklus II yaitu 87,08%. (3) Penelitian yang dilaksanakan di MA Negeri Demak dengan menerapkan model portofolio sebagai upaya meningkatkan hasil belajar dan mengetahui perkembangan siswa dalam pembelajaran ini membawa dampak yang positif terhadap kreatifitas belajar terutama mengurangi kejenuhan dan sebagai variasi pembelajaran menciptakan suasana menyenangkan dan menarik minat peserta didik sehingga peserta didik menjadi bersemangat lagi dalam pembelajaran. Seperti problem solving yang tes akhirnya dibawah kriteria ketuntasan minimal menjadi meningkat yaitu siklus I sebanyak 32 peserta didik dan siklus II sebanyak 35 peserta didik.