Daftar Isi:
  • Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi Harian Suara Merdeka dalam pemberitaan kasus di Sampang Madura yang melibatkan warga Sunni dan Syiah edisi Agustus sampai September 2012. Harian Suara Merdeka sebagai perusahaan media yang keberadaannya sudah sejak tahun 1950 menarik untuk diteliti. Hal ini diharap Suara Merdeka mampu menyoroti suatu masalah dengan kacamata yang berbeda dari media – media lain. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Adapun model wacana yang dipilih adalah model wacana yang dikembangan oleh Norman Fariclough. Sebagai mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, penulis tertarik menggunakan wacana ini, sekaligus untuk memperdalam bagaimana pola kerja dari analisis wacana kritis, terutamanya model yang dikembangkan oleh Norman Fairclough. Dalam meniliti dengan menggunakan model ini, digambarkan memiliki tiga bagian ; teks, discourse practice, dan sociocultural practice. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah Harian Suara Merdeka lebih menampilkan pendapat masyarakat yang meminta agar kasus kekerasan mendapat penyelesaian yang tuntas. Dalam kasus ini, Suara Merdeka tidak menyudutkan salah satu pihak antara Sunni dan Syiah. Suara Merdeka juga menghimbau kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan intelijennya dalam menanggapi kasus serupa agar tidak terulang kembali.