Karakterisasi, uji stabilitas, dan penentuan nilai SPF (Sun Protection Factor) secara in vitro krim tabir surya yang beredar di Kecamatan Ngaliyan Semarang
Main Author: | Murtadlo, Muhammad Ali |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19834/1/1608036029_Muhammad%20Ali%20Murtadlo_LENGKAP%20TUGAS%20AKHIR%20-%20Muhammad%20Ali%20Murtadlo.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19834/ |
Daftar Isi:
- Kulit atau cutis dalam bahasa Latin, merupakan organ yang terletak paling luar yang memiliki manfaat sebagai pelindung dari paparan sinar UV. Terpapar sinar matahari secara berlebih akan mengakibatkan kerusakan tekstur kulit, penuaan dini, dan reaksi terbakar pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar UV (Ultraviolet). Krim tabir surya banyak digunakan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Aktivitas atau kemampuan krim tabir surya yang beredar di pasaran memiliki SPF yang tidak sesuai dengan nilai yang tertera pada label kemasan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan nilai SPF dari beberapa produk tabir surya dalam sediaan krim secara in vitro menggunakan spektrofotometri UV-vis. Alur penelitian ini diawali dengan melakukan pengamatan uji organoleptik diantaranya bau,warna,tekstur sampel krim tabir surya, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, uji sentrifugasi dan penentuan nilai SPF. Hasil pengamatan dari 6 sampel penelitian dengan 2 SPF yang berbeda yaitu SPF 30 dan SPF 50 memiliki karakteristik fisik yang baik. Hasil uji organoletik meliputi bau, warna, tekstur, dan homogenitas selama 21 hari masih stabil karena tidak didapatkan adanya perubahan antar substansi. Hasil uji pH dinyatakan sesuai dengan pH kulit manusia. Kemudian pada uji spektrofotometri menunjukkan nilai SPF yang lebih rendah daripada yang tertera pada label.