Penafsiran ma’in mahin ( air yang hina ) dalam Q.S As-Sajadah ayat 8 kajian atas Kitab Tafsir al-Āyāt al-Kauniyah fi al-Qur’an Al-Karim
Main Author: | Agustin, Lulu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19615/1/1804026086_Lulu%20Agustin_tugas%20akhir%20lengkap%20-%20Maulida%20Lutfiyanti.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19615/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini adalah salah satu karya ilmiah yang membahas tentang pengertian ma’in mahin atau “Air yang Hina” dalam Q.S as-Sajjdah ayat 8 dengan menggunakan sudut pandang mufassir terdahulu yaitu Dr. Zaghloul an-Najjar dalam kitab tafsirnya al-Ayat al-Kawniyyah fii al-Qur’an al-Karim yang pada dasarnya hanyalah suatu buku kajian yang membahas tentang ayat-ayat kauniyyah saja yang bersifat tematik atau maudhu’i. Dalam skripsi ini, penulis memfokuskan pada rumusan masalah yang (1) Bagaimana penafsiran ma’in mahin (air yang hina) menurut Zaghloul an-Najjar dalam Q.S as-Sajjdah ayat 8?, (2) Bagaimana relevansi penafsiran Zaghloul terhadap Q.S as-Sajjdah ayat 8 dengan saims modern?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah yang Pertama, untuk mengetahui bagaimana penafsiran dari Dr. Zaghloul an-Najar dalam menafsirkan ma’in mahin (air yang hina) yang terdapat pada Q.S as-Sajjdah ayat 8 dalam kitab tafsirnya yaitu Tafsir al-Ayat al-Kauiniyyah Fii al-Qur’an al-Kariim?. Kedua, untuk mengetahui bagaimana relevansinya penafsiran Zaghloul terhadap ma’in mahin dalam Q.S as-Sajjdah ayat 8?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Library Research (kepustakaan) dimana dalam penelitian ini data yang dibutuhkan hanya data-data filosopis dan teoritis yang berada diperpustakaan dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Data primer yang digunakan berasal dari kitab Tafsir al-Ayat al-Kauniyyah Fii al-Qur’an al-Kariim karya Dr. Zaghloul an-Najjar. Sedangkan data sekundernya berasal dari buku, jurnal, kitab, serta artikel ilmiah yang ada kaitannya dengan penelitian yang dibahas. Hasil analisa yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa Ma’in Mahin (air yang hina) bahwa Allah swt. menciptakan keturuan Nabi Adam itu dari sperma, yakni air yang sedikit dan memancar. Adapun alasan mengapa dinamakan dengan air yang hina dikarenakan sperna atau nutfah itu disimpan didalam kandung kencing, dimana tempat itu biasa digunakan untuk pembuangan urine dan merupakan tempat yang kotor (hina).