Makna simbol dalam tradisi apitan di Desa Bonangrejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
Main Author: | Maemun, Mokhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19566/1/1704016089_Mokhammad%20Maemun_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Muhammad%20Maimun.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19566/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang makna simbol yang terkadung dalam tradisi Apitan di Desa Bonangrejo Kecamatan Bonang Kabuputen Demak. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui, mendeskripsikan dan mengupas makna simbol Apitan. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini mengambil latar belakang di Desa Bonangrejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika Paul Ricoeur dengan menggunakan teorinya mengenai penafsiran melalui teks dan bahasa, serta interpretasi. Berdasarakan uraian diatas bagian yang menarik untuk dikaji yaitu “Makna Simbol Dalam Tradisi Apitan di Desa Bonangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak”. Hasil penelitian, Tradisi Apitan di desa Bonangrejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak dilaksanakan setahun satu kali yaitu bertujuan sebagai bentuk wujud syukur masyarakat Bonangrejo atas hasi lpanen yang didapatkan, mendoakan arwah leluhur dan nenek moyang, untuk menyedekahi bumi agar tetap tentram sejahtera atau gemah ripah loh jinawi, untuk menghidari musibah yang tidak diinginkan atau bala’, memperkuat talisilahturahmi atau persaudaraan antar sesame masyarakat, dan melestarikan tradisi dan budaya yang ada di Desa Bonangrejo. Apitan dilaksanakan pada hari sabtu legi. Prosesi pelaksanaan Apitan meliputi ziarah kemakam leluhur, slametan, bancaan bersama warga, dan pertunjukan wayang kulit buat hiburan warga Bonangrejo. Penelitian ini menyimpulkan bahwa makna simbol yang terdapat dalam tradisi Apitan dalam hermeneutika Paul Ricoeur yaitu mengenai rasa kepercayaan yang begitu tinggi terhadapat Tuhan YME, semakin taat masyarakat Bonangrejo untuk beribadah kepada Allah SWT, sebagai wadah silaturrahmi bagi masyarakat, sebagai sarana untuk tasyakuran dan sedekah.