Problematika pembelajaran mata pelajaran takhasus (muatan lokal agama) di MA Walisongo Pecangaan Jepara
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran muatan lokal agama (takhasus) di MA Walisongo Pecangaan Jepara beserta berbagai problematika yang ada. Disamping itu, skripsi ini juga berusaha memberikan solusi alternatif untuk mengatasi berbagai problem dalam pelaksanan pembelajaran muatan lokal agama (takhasus) tersebut. Penelitian ini berjenis kualitatif dan tidak menggunakan data statistik dalam pengumpulan dan analisis data. Akan tetapi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini meliputi : 1. Pelaksanaan pembelajaran Takhasus (Muatan Lokal Agama) di MA Walisongo Pecangaan Jepara sudah berjalan cukup baik. Hal itu dibuktikan dengan sudah berjalannya pembelajaran Takhasus (Muatan Lokal Agama) . Dalam tahap persiapan, guru sudah menentukan tujuan pembelajaran secara abstrak (verbal). Sedang dalam tahap pelaksanaan, guru sudah menggunakan berbagai macam metode pembelajaran (ceramah, tanyajawab, hafalan, sorogan dan bandongan). Untuk tahap evaluasi, sudah terselenggara ulangan tengah semester dan ulangan semester. 2. Problem dalam pelaksanaan pembelajaran Takhasus (Muatan Lokal Agama) di MA Walisongo Pecangaan Jepara dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Problem tahapan persiapan, dalam tahapan ini, guru hanya menyusun persiapan secara abstrak saja, dan bahkan tidak ditulis. b. Problem pelaksanaan pembelajaran meliputi: kurangnya minat belajar siswa, kurangnya daya kreatif guru untuk mengembangkan metode pembelajaran, dan alokasi waktu yang minim. c. Problem evaluasi pembelajaran. Dalam tahap ini, guru hanya terpaku pada ulangan semester dan tengah semester, sehingga kemampuan siswa tidak terkontrol secara baik. 3. Solusi yang dapat dilakukan meliputi: a. Dibudayakan guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara tertulis dan dilaksanakan dengan konsisten. b. Untuk menanggulangi kurangnnya motivasi belajar siswa dan kreativitas guru, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1). Guru menjelaskan arti pentingnya ilmu Takhasus (Muatan Lokal Agama) dalam kehidupan. 2). Guru memberikan motivasi kepada siswanya. 3). Kepala sekolah memberikan pembinaan pada guru melalui pelatihan-pelatihan untuk memperkaya pengetahuan guru tentang berbagai metode mengajar yang variatif. Selain itu, guru juga diberi pelatihan dalam bidang keterampilan untuk memanfaatkan media belajar yang efektif. 4). Untuk mengatasi minimnya alokasi waktu, guru dapat menekankan pembelajaran Takhasus (Muatan Lokal Agama) pada pembiasaan dan praktik yang mengacu pada materi yang berkaitan. c. Selain evaluasi pada ujian tengah semester dan ujian semester, perlu juga diadakan evaluasi proses yang mengutamakan praktik atau aspek psikomotorik. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfa’at bagi mahasiswa, guru dan semua pihak yang membutuhkan informasi, data serta referensi terkait dengan penelitian ini.