Analisis makna konsep sangkan paraning dumadi dalam kisah nawaruci

Main Author: Mahardhikasih, Qoyad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19470/1/1604016064_Qoyad%20M_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Qoyad%20Sih.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19470/
Daftar Isi:
  • Konsep sangkan paran merupakan falsafah Jawa yang esensial. Sangkan paran yang berarti ‘asal dan tujuan hidup’ kerap dipertanyakan manusia demi untuk mengetahui dari mana asal segala yang hidup dan ke mana tujuan segala yang hidup. Pengetahuan terhadap konsep sangkan paran digunakan manusia sebagai pengetahuan untuk mencari tahu realitas terdalam dirinya agar dapat mencapai kesempurnaan hidup. Pengetahuan terhadap konsep sangkan paran banyak dibicarakan dalam naskah-naskah Jawa, salah satunya adalah Kisah Nawaruci. Nawaruci adalah sebuah naskah sastra prosa kuno yang aslinya berbentuk rontal (ron, Bahasa jawa artinya daun; ntal Bahasa Jawa artinya pohon Siwalan) atau di tulis dalam lembaran-lembaran daun tal (seperti daun kelapa yang dipotong dengan ukuran yang rata) dirangkai dengan benang menjadi satu yang bisa dibeber dan juga bisa ditumpuk. Berbahasa Kawi lama, yang menunjukkan bahwa penggunaan bahasa itu pada masa pra Islam atau zaman Majapahit. Skripsi ini berisikan pembahasan mengenai analisis konsep sangkan paraning dumadi serta korelasinya terhadap kesempurnaan hidup yang terdapat dalam Kisah Nawaruci, dengan tinjauan filsafat Jawa sebagai kerangka konseptual berdasarkan filsafat metafisik—epistemologi—etika. Data yang digunakan dalam penelitian adalah pengetahuan dalam Kisah Nawaruci yang memuat konsep sangkan paraning dumadi. Pada tahap analisis penulis menggunakan metode pengumpulan data kepustakaan, metode interpretasi dan metode penulisan deskriptif. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pengetahuan dalam Kisah Nawaruci merupakan pengetahuan yang mengandung konsep sangkan paraning dumadi. Kemudian antara pengetahuan tersebut dengan kesempurnaan hidup memiliki korelasi yang erat sebagai suatu perjalanan bagi manusia untuk merepresentasikan sifat ilahi yang ada pada dirinya.