Posibilitas penentuan arah kiblat dengan rasi Bintang Orion
Main Author: | Fitria, Isna Rosa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19263/1/1602046032_Isna%20Rosa%20Fitria_Full%20Skripsi%20-%20Isna%20Rosa.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19263/ |
Daftar Isi:
- Bintang menjadi salah satu penunjuk arah bagi manusia di malam hari. Selain untuk mengetahui arah bisa mengetahui musim pada saat itu. Ketika kita keluar rumah pada malam hari dan menengadah ke langit, tampak bahwa seolah-olah bumi kita ada atapnya dan dihiasi oleh beribu bintang, diataranya bintang Rigel yang terdapat dalam rasi bintang Orion. Bintang Rigel biasa dijadikan sebagai penunjuk arah barat dan bisa juga dijadikan sebagai acuan penentuan arah kiblat di malam hari apabila tidak bisa menentukan arah kiblat menggunakan Matahari diakibatkan pada siang hari mendung ataupun hujan. Terkait dengan hal tersebut, penulis mencoba meneliti dan menganalisis bagaimana azimuth bintang Rigel sebagai acuan penentuan arah kiblat dan mengetahui keakurasian hasil tersebut menggunakan rasdhul kiblat yang biasa digunakan dengan objek Matahari. Penelitian ini merupakan penelitian library research atau penenlitian kepustakaan yang menggunakan data perpustakaan untuk diujikan kedalam praktik dan termasuk ke dalam penelitian kualitatif. Data primer dalam penelitian adalah data yang didapat melalui observasi dan hasil data-data perhitungan manual dengan menggunakan azimuth bintang Rigel. Sedangkan data sekundernya atau data tambahannya adalah perhitungan arah kiblat menggunakan metode azimuth Matahari sebagai pembanding hasil. Setelah data terkumpul, kemudian data analisis dengan menggunakan metode analisis deskriftif dengan pendekatan astronomis. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, metode azimuth bintang Rigel bisa dijadikan sebagai acuan penentuan arah kiblat yang merupakan salah satu alternatif lain ketika di siang hari tidak bisa untuk menentukan arah kiblat. Dengan syarat kita mengetahui kapan waktu bintang Rigel dapat diamati dan dengan metode selisih azimuth ini merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan. Penggunaan metode selisih azimuth dapat diterapkan dengan bantuan alat yang dapat mengetahui koordinat bintang tersebut, seperti theodolite dan teleskop robotik. Pada pengamatan ini penulis menggunaan alat theodolite. Kedua, akurasi dari pengukuran arah kiblat menggunakan azimuth bintang Rigel cukup akurat, hanya berbeda 0o 20’ 37,57” dari pengukuran arah kiblat menggunakan azimuth Matahari. Dimana nilai maksimal kemelencengan menurut ihtiyah al-qiblah adalah 0o 24’.