Strategi pembelajaran PAI pada anak berkebutuhan khusus (abk) tunarungu di SLB B-C YMS Wonogiri pada masa pandemi
Main Author: | Ikhsan, Thoha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19178/1/1803016030_THOHA%20IKHSAN_FULL%20SKRIPSI%20-%20thoha%20ikhsan.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19178/ |
Daftar Isi:
- SLB B-C YMS Wonogiri ialah salah satu sekolah luar biasa yang terkena dampak akibat pandemi covid-19. Pada mulanya pembelajaran dilaksanakan secara online dan berkembang menjadi pembelajaran offline dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya strategi yang sesuai dan tepat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan seefektif mungkin dan tujuan pembelajaran tercapai. Adapun tujuan pada penelitian ini ialah 1) Mendeskripsikan strategi pembelajaran pada Anak Berkebutuhaan Khusus (ABK) tunarungu di SLB B-C YMS Wonogiri pada masa pandemi. 2) Mendeskripsikan kendala-kendala pelaksanaan strategi pembelajaran PAI pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tunarungu di SLB B-C YMS Wonogiri. 3) Menjelaskan solusi dari kendala pelaksanaan strategi pembelajaran PAI pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tunarungu di SLB B-C YMS Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, jenis penelitian lapangan (field research). Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk ABK tunarungu yang digunakan di SLB B-C YMS Wonogiri adalah strategi pembelajaran langsung dengan menggunakan dua sistem pembelajaran yang diawali dengan sistem daring dan berkembang menjadi sistem luring dengan memerhatikan protokol kesehatan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah yang dapat dilihat pada kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan. Kendala yang dialami adalah guru agama yang hanya satu orang, guru PAI bukan lulusan dari PLB, tidak memiliki HP dan kendala sinyal, respon anak yang lambat, minimnya pembendaharaan kosakata, serta tidak disediakannya buku pegangan untuk siswa. Solusi yang dilakukan adalah dengan dukungan sarpras yang baik, adanya bimtek untuk guru, adanya kegaiatan pengenalan bagi guru baru dan non-PLB, kegiatan bimbingan konseling di rumah oleh guru kelas, serta pemberian motivasi kepada ABK tunarungu