Daftar Isi:
  • Panti Rehabilitasi Ja' Mental dan Sakit Jiwa Nurussalam merupakan lembaga rehabilitasi sakit jiwa yang khusus menangani penyembuhan orang-orang yang mempunyai kelainan jiwa, seperti stress, cacat mental, narkoba dan gangguan kejiwaan lainnya. Di panti tersebut para klien tidak hanya berinteraksi dengan sesama klien dan pengurus, akan tetapi mereka juga bisa bersosialisasi dengan santri pondok pesantren Hidayatul Qur’an, masyarakat sekitar, karyawan, dan mitra-mitra kerja Panti Rehabilitasi Cacat Mental dan Sakit Jiwa Nurussalam. Hal ini merupakan cara penyembuhan yang sangat unik sebagai pengembalian fungsi-fungsi hidup klien sebagaimana layaknya individu yang normal mental dan jiwanya. Hal tersebut di atas menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian tentang: 1)Bagaimana model bimbingan dan psikoterapi Islam bagi gelandangan neurosis di Panti Rehabilitasi Cacat Mental dan Sakit Jiwa Nurussalam; 2)Bagaimana implementasi model bimbingan dan psikoterapi Islam yang dilakukan oleh Panti Rehabilitasi Cacat Mental dan Sakit Jiwa Nurussalam bagi gelandangan neurosis; 3)Apa faktor yang mendukung proses bimbingan dan psikoterapi Islam bagi gelandangan neurosis di Panti Rehabilitasi Cacat Mental dan Sakit Jiwa Nurussalam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan teknik analisis kualitatif-deskriptif dan kualitatif-reflektif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Urgensi penelitian ini adalah munculnya sebuah wacana baru dalam ranah pengembangan ilmu bimbingan penyuluhan Islam yang berbasis pada model psikoterapi Islam, -sebagai sebuah metode isytisyfa’ dalam perspektifIrsyad Islam. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa model bimbingan dan psikoterapi Islam Panti Rehabilitasi Nurussalam mengacu pada: bimbingan keagamaan, bimbingan psikologi, bimbingan sosial perseorangan, bimbingan sosial kelompok dan bimbingan sosial kemasyarakatan, dengan beberapa teknik yang digunakan: dzikir, pijat syaraf, pemberian ramuan obat tradisional, pengguyuran (terapi mandi malam), motivatif dan persuasif serta konsultatif dan partisipatif. Model bimbingan Panti Rehabilitasi Nurussalamteraplikasi dengan beberapa kegiatan yaitu: bimbingan sholat, bimbingan rohani, mengaji al-Qur’an dan tadarus al-Qur’an. Sedangkan untuk kegiatan psikoterapi yaitu: pijat syaraf, terapi mandi, terapi dzikir, wow feeling dan minum ramuan tradisional daun waru. Dalam penelitian ini juga dapat diketahui keadaan klien setelah mendapatkan bimbingan dan psikoterapi Islam, mereka mengalami perbaikan sebagai berikut: emosinya stabil, kesadarannya mulai membaik, mentalnya juga mulai membaik dan kepercayaan dirinya meningkat.