Problematika penyintas kusta dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga menurut hukum islam studi kasus di Pusat Rehabilitasi Kusta Dukuh Sumbertelu Desa Banyumanis Kab. Jepara
Main Author: | Damayanti, Yunita Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19071/1/1702016144%20-%20Yunita%20Ayu%20Damayanti%20-%20Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Yunita%20Ayu.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19071/ |
Daftar Isi:
- Problematika penyintas kusta dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga merupakan segala permasalahan yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga, terutama masyarakat penyintas kusta. Penyintas kusta merupakan mantan penderita kusta atau orang yang berhasil sembuh dari penyakit kusta yang tetap ingin mempertahankan rumah tangganya dengan menggunakan upaya-upaya yang ada menurut hukum Islam. Tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui masalah apa saja yang dihadapi rumah tangga penyintas kusta dan bagaimana cara menyelesaikan problem tersebut menurut pasangan penyintas kusta agar rumah tangganya bisa bertahan di Pusat Rehabilitasi Kusta Dukuh Sumbertelu Banyumanis Jepara. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap problematika eks penyintas kusta dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga di Pusat Rehabilitasi Kusta Dukuh Sumbertelu Banyumanis Jepara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, sehingga menghasilkan data deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi agar mampu mendapatkan informasi yang tepat antara teori yang didapat dengan praktek yang terjadi di lapangan. Sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, diantara problem rumah tangga eks penyintas kusta di Pusat Rehabilitasi Kusta Dukuh Sumbertelu Banyumanis Jepara adalah adanya kelainan mental, konflik yang berkaitan dengan ekonomi, konflik yang berkaitan dengan kehidupan sosial,konflik yang berkaitan dengan pendidikan, dan ketidakpuasan seksual. Kedua, dalam Islam dibolehkan melakukan perceraian atau pembatalan nikah jika salah satu pasangan terkena penyakit kusta. Akan tetapi Allah sangat membenci talak atau perceraian walaupun hal tersebut dihalalkan. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat penyintas kusta dalam mempertahankan rumah tangganya menurut Hukum Islam yaitu, berkomitmen yang kuat, saling menghargai antar pasangan, saling percaya, berkomunikasi dan membudayakan keterbukaan, memenuhi nafkah serta saling mencintai dan menyayangi.