Studi analisis penafsiran QS. Al-Baqarah 222 tentang perempuan yang sedang menstruasi dalam perspektif Zaghlūl An-Najjār
Main Author: | Tursina, Lila |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19009/1/1804026087_Lila%20Tursina_Full_Skripsi%20-%20Lila%20Tursina.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19009/ |
Daftar Isi:
- Menstruasi (haid) adalah proses alamiah pada perempuan yang memasuki usia remaja berupa pendarahan yang keluar dari vagina yang terjadi secara teratur setiap bulannya yang disesuaikan dengan keadaan tubuh seseorang. Dalam kitab Tafsir al-Āyāt al-Kauniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Zaghlūl an-Najjār menafsirkan kata al-mahīdh sebagai menstruasi (haid), waktu dan tempatnya. Penelitian ini adalah penafsiran QS. Al-Baqarah: 222 yang menafsirkan menstruasi berdasarkan kitab Tafsir al-Āyāt al-Kauniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, pentingnya meneliti tafsir ini karena minimnya pembahasan mengenai sistem reproduksi perempuan dan hal yang terjadi apabila hubungan seksual selama menstruasi tetap dilakukan, dalam pembahasan ilmu tafsir masih jarang dikaji sehingga sangat penting mengupas Kitab Tafsir al-Āyāt al-Kauniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm karya Zaghlūl an-Najjār. Dalam tulisan ini terdapat rumusan masalah yaitu, bagaimana penafsiran Zaghlūl an-Najjār mengenai menstruasi dalam kitab Tafsir al-Āyāt al-Kauniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm serta relevansi penafsiran Zaghlūl dengan problematika perempuan yang sedang mengalami menstruasi. Penelitian ini masuk kategori penelitian kualitatif yang bersifat library research. Tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu penulis mendapatkan isi penafsiran dengan membuka Tafsir al-Āyāt al-Kauniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm. Sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, metode yang mendeskripsikan data-data yang berkenaan dengan menstruasi, data-data yang dibutuhkan kemudian dikumpulkan dan dilanjutkan dengan menganalisa dan terakhir menyimpulkan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan tersebut. Dari pokok permasalahan tersebut penulis menjawab mengenai relevansi penafsiran Zaghlūl dengan problematika menstruasi yang dihadapi perempuan, berdasarkan fakta ilmiah. Dalam penafsiran Zaghlūl ada tiga pembahasan penting, sejarah agama Yahudi dan permasalahan perempuan menstruasi yang bersinggungan dengan pemahaman Islam, batasan-batasan yang harus ditaati perempuan menstruasi dan bukti kotornya darah menstruasi yang menyebabkan penyakit menular seksual akibat adanya hubungan seksual menstruasi selama yang sesuai dengan fakta dan sains modern. Kitab Tafsir karya Zaghlūl ini juga menggunakan pendekatan obsitetri dan ginekologi.