Studi tematik atas makna tatayyur dalam Al Qur’an

Main Author: Ulfiana, Diana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18999/1/1604026061_Diana%20Ulfiana_Full%20Skripsi%20-%20Nurul%20Latifatul.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18999/
Daftar Isi:
  • Agama islam tidak pernah mengajarkan umat islam untuk meramalkan bernasib sial atau meramal keburukan. Islam memandang semua hari,bulan dan tahun adalah waktu yang baik, tidak ada hari yang membawa kesialan atau waktu keramat. Meskipun begitu Sebagian masyarakat masih berpegang teguh dengan kepercayaan leluhurnya yang percaya adanya hari-hari sial. Seperti halnya peristiwa yang sekarang ini masih terjadi dan diyakini masyarakat setempat akan perihal sebutan tahayul, mitos dan ramalan-ramalan yang dianggap bisa mendatangkan sial (tatayyur). Penelitian yang berjudul “Studi tematik atas makna tatayyur dalam Al Qur’an” yang peneliti kaji mempunyai rumusan masalah yaitu, bagaimana makna tatayyur dalam al Qur’an dan relevansinya di kehidupan modern. Tujuan dari penulisan sekripsi ini adalah mengetahui dan memperdalam pemahaman terkait makna tatayyur dan relevansinya di kehidupan modern. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif jenis penelitian library risearch atau kajian pustaka. Melalui sumber data primer dan sekunder yang peneliti dapatkan sebagai rujukan penulisan sekripsi meliputi, Al Qur’anul karim, kamus Mu’ajam Muhfaros li al fadl Al Qur’an, tafsir Ibnu Kastir, tafsir Qurtubi, tafsir Munir dan tafsir Al Misbah serta referensi lain sebagai pendukung berupa buku, journal, artikel dan literatur-literatur yang berkaitan dengan Tatayur. Sedangkan teknik analisis data penulis memakai metode tematis. Bahwasanya hasil penelitian kajian ini diantaranya: 1) Makna tatayyur yang diungkapkan dalam Al Qur’an melalui beberapa penafsiran memiliki pengertian yang sama yaitu suatu tindakan yang tidak benar apabila seseorang meramalkan bernasib sial atau malang dikarenakan sebab-sebab tertentu atau dari hal yang membuat orang itu menyerah akan nasibnya 2) Adapun relevasinya di kehidupan modern, tatayyur masih ada dan diyaqini Sebagian masyarakat yang kurang pengetahuan dan lemahnya keimananya, sehingga mudah terpengaruh dengan hal-hal yang dianggap dapat mendatangkan kesialan.