Analisis pemikiran Syekh Muhammad Basuini Imran dalam penentuan awal bulan qamariyah Kitab Husn al-Jawab ‘an Itsbat Al-ahillah bi al- Hisab
Main Author: | Wanandi, Zulfian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18991/1/1802046106_Zulfian%20Wanandi_Lengkap%20-%20Zulfian%20Wanandi.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18991/ |
Daftar Isi:
- Syekh Muhammad Basuini Imran dalam Kitabnya Husn al-Jawab ‘an Itsbat Al-ahillah bi al- Hisab menjelaskan bahwa perbedaan penggunaan rukyat dan hisab tidak boleh membawa kepada ranah perpecahan antara umat Islam. Penggunaan hisab dalam memulai puasa maupun hari raya telah nyata diperbolehkan dalam Islam dan bukan ilmu yang sangka-sangka saja sebab dengan hisab bisa membantu dalam penentuan awal bulan kamariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai konsep penentuan awal bulan kamariyah menurut Syekh Muhammad Basuni Imran dalam kitab Husn al-Jawab ‘an Itsbat al-Ahillah bi al-Hisab dan eksistensi pemikiran Syekh Muhammad Basuni Imran tentang penetapan awal bulan kamariyah dalam khazanah pemikiran falak di Nusantara. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini menghasilkan dua temuan utama. Pertama, Syekh Muhamad Basuini Imran dalam penentuan awal bulan kamariah lebih condong menggunakan hisab karena dengan ilmu hisab memberikan faidah yang luas dan pasti seperti mengetahu posisi hilal dalam keadaan tertentu dan adanya waktu solat dengan jam bukan dengan melihat keadaan alam. Kedua, secara geneologi Syekh Muhammad Basuini Imran dalam penentuan awal bulan kamarah terpengaruh oleh gurunya Syekh Rasyid Ridha Mesir dan Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabaui serta Syekh Tahir Jalaluddin yang dikenal sebagai pakar ilmu hisab pertama di Nusantara.