Pemikiran Ahmad Izzuddin tentang penentuan arah kiblat
Main Author: | Rini, Setyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18978/1/REVISI%20SRIPSI%20RINI%20%28fiks%29%20-%20Setyo%20Rini.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18978/ |
Daftar Isi:
- Akurasi arah kiblat telah menjadi kebutuhan umat Islam sejak awal pertumbuhan dan perkembangan Islam. Hal ini terkait dengan persoalan peribadatan dan merupakan syarat sah bagi umat Islam yang hendak menunaikan ibadah salat. Perhitungan arah kiblat pada dasarnya adalah perhitungan untuk mengetahui guna menetapkan ke arah mana Ka’bah dapat dilihat dari suatu tempat dipermukaan bumi ini sehingga semua gerakan orang yang sedang melaksanakan salat, baik ketika berdiri, ruku’, maupun sujud selalu berhimpit dengan arah menuju Ka’bah. Skripsi dengan judul “Pemikiran Ahmad Izzuddin Tentang Klasifikasi Penentuan Arah Kiblat” ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman klasifikasi penentuan arah kiblat menurut Ahmad Izzuddin serta apa kelebihan dan kekurangan dari klasifikasi tersebut. Penenlitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), objek dari penelitian ini adalah pendapat dari Ahmad Izzuddin. Sumber data primer berupa buku karya Ahmad Izzuddin yang berjudul “Kajian Terhadap Metode-Metode Penentuan Arah Kiblat dan Akurasinya”. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai macam referensi buku. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis yang merupakan metode untuk menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan yang ada, selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : pertama, Ahmad Izzuddin mengklasifikasikan penentuan arah kiblat berdasarkan tipologi aplikasinya sebagai berikut : (a) Alamiah (Natural) dikatakan alamiah karena penentuan arah kiblatnya menggunakan benda-benda langit sebagai pedomannya, (b) Alamiah Ilmiah merupakan suatu metode yang didasarkan pada kejadian atau fenomena yang kemudian dimanfaatkan untuk menentukan arah kiblat dengan perhitungan dan (c) Ilmiah Alamiah ialah suatu metode yang dimulai dengan perhitungan kemudian dibuktikan secara alamiah dilapangan, contohnya penentuan arah kiblat menggunakan rashdul kiblat. Kedua :Dari pengklasifikasian yang dilakukan Ahmad Izzuddin ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari pengklasifikasian ini diantaranya berusaha mencari perhitungan yang akurat dengan pertimbangan keberadaan bentuk bumi sebenarnya dan dengan metode yang relevan yakni dengan bentuk bumi yang elipsoid dengan pendekatan geodesi. Sedangkan kekurangan dari pemikiran tersebut adaXlah menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan data akurat, padahal pada prinsipnya pengklasifikasian ini bertujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatan data yang akurat.