Daftar Isi:
  • Keberhasilan pelaksanaan rukyat al-hilal dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor tempat. Tempat yang ideal untuk pelaksanaan rukyat al-hilal adalah yang memenuhi parameter tempat rukyat al-hilal yang ideal. Pantai Pancur Alas Purwo Banyuwangi adalah salah satu pantai yang dijadikan tempat rukyat al-hilal di Jawa Timur. Pantai ini sudah sejak lama digunakan untuk rukyat al-hilal, namun belum pernah sama sekali dilaporkan terlihatnya hilal dari lokasi ini. Apa yang melatarbelakangi penggunaan pantai Pancur ini sebagai tempat rukyat al-hilal? Seberapa layakkah pantai Pancur ini untuk tempat pelaksanaan rukyat al-hilal? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian lapangan. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau penelitian-penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan berupa: observasi langsung ke lapangan, studi dokumentasi dan wawancara (interview). Dalam menganalisis data penulis menggunakan tehnik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Dasar pertimbangan penggunaan pantai Pancur Alas Purwo Banyuwangi sebagai tempat rukyat al-hilal adalah inisiatif dari Badan Hisab Rukyat Banyuwangi sendiri tanpa melibatkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan pihak lain. 2) Pantai Pancur Alas Purwo Banyuwangi kurang layak digunakan sebagai tempat rukyat al-hilal, karena belum memenuhi beberapa persyaratan tempat rukyat yang ideal. Pertama, adanya gangguan terhadap medan pandang ufuk barat berupa gunung Grajagan yang terletak di sebelah utara dari titik barat sejati setinggi 2o. Kedua, kondisi atmosfernya kurang bagus atau kurang layak dijadikan sebagai tempat rukyah. Ketiga, tidak ada alat permanen yang tersedia di lokasi rukyat.