Bimbingan menghafal Al-Qur’an di Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Suko Mulyo Tegal dan relevansinya dengan metode dakwah kepada remaja

Main Author: Umami, Yustika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18501/1/1701016082_Yustika%20Umami_Tugas%20Akhir%20Lengkap.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18501/
Daftar Isi:
  • Masa remaja merupakan masa yang paling membingungkan karena masa dimana individu mulai mencari jati diri, perasaan yang sering berubah-ubah, dan sulit untuk meningkatkan kematangan berfikir. Pada masa remaja cenderung memiliki masalah dalam menjalani kehidupannya, baik dari segi individu, sosial, fisik, budaya ataupun aspek lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkannya peran dan pendampingan oleh seorang pembimbing dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. Seperti halnya remaja panti di PPSA Suko Mulyo Tegal yang memiliki latar belakang berbeda dari remaja lainnya, yaitu berasal dari keluarga yang kurang mampu dan yatim piatu sehingga mereka memerlukan bimbingan yang tepat supaya remaja panti dapat mengatasi kesulitan-kesulitan didalam kehidupannya. Bimbingan yang diterapkan di PPSA yaitu melalui materi menghafal al-Qur’an. Bimbingan yang dilakukan dengan metode keteladanan, adat pembiasaaan dan pemberian nasihat. Melalui metode ini, diharapkan remaja panti dapat mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga tercapai perkembangan yang optimal. Jenis metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah pengelola panti, pembimbing dan remaja panti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan di latarbelakangi oleh kondisi remaja panti yaitu berasal dari keluarga yang kurang mampu dan yatim piatu sehingga mereka memerlukan bimbingan. Metode bimbingan yang diterapkan kepada remaja panti dengan materi menghafal al-Qur’an diantaranya: Pertama keteladanan yaitu pembimbing harus mencontohkan yang baik dalam menghafal al-Qur’an kemudian diikuti oleh remaja panti. Kedua kebiasaan ber-muraja’ah yaitu pembimbing menyimak hafalan al-Qur’an yang telah dihafal secara rutin sebelum melangkah pada hafalan selanjutnya. Ketiga pemberian nasihat yang diberikan oleh pembimbing berupa motivasi menghafal dan pesan positif menggugah semangat menghafal. Tujuan bimbingan untuk mengembangkan potensi menghafal al-Qur’an yang dimiliki remaja panti. Sedangkan fungsi bimbingan yaitu mengantisipasi hafalan al-Qur’an yang mereka miliki agar tidak mudah lupa, tetap terjaga dan mengalami peningkatan. Relevansi bimbingan menghafal al-Qur’an dengan metode dakwah kepada remaja terletak pada fungsi dan tujuan penerapannya yang dilakukan secara intens. Relevansi juga terletak pada metode bil hikmah yaitu bimbingan yang diterapkan oleh pembimbing menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh remaja panti, sedangkan metode mau’idzah hasanah berupa ungkapan yang mengandung unsur nasihat kepada remaja panti.