Tradisi Nyadran sebagai upaya membangun kerukunan umat beragama di Desa Ngaliyan Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung
Main Author: | Nadila, Nadila |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18131/1/Skripsi_1804036032_Nadila.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18131/ |
Daftar Isi:
- Tidak bisa dipungkiri Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragamaan, mulai dari suku, ras, budaya, etnis, serta agama yang hidup saling berdampingan. Dengan adanya keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia seperti sekarang ini merupakan sebuah rahmat yang harus disyukuri, akan tetapi juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia, karena dalam kemajemukan ini rentan menjadi sumber konflik dan perselisihan. Kerukunan umat beragama sangat dibutuhkan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam membangun kerukunan umat beragama di Indonesia dapat dilihat dari budayanya, dengan melalui budaya yaitu tradisi-tradisi yang masih dijalankan dan dilestarikan di Indonesia. Desa Ngaliyan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung dengan berbagai bentuk kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya. Desa yang memiliki multiagama ini, mereka mampu hidup secara berdampingan dengan segala perbedaan yang ada didalamnya. Masyarakat Desa Ngaliyan memiliki sebuah tradisi yang masih dilestarikan yaitu tradisi nyadran. Tradisi nyadran ini dilakukan setiap satu tahun dua kali, pertama pada bulan Ruwah yaitu untuk menyambut bulan Ramadhan dan kedua pada bulan Suro untuk menyambut tahun baru Islam. Dalam pelaksanaan tradisi nyadran ini terdapat unsur kerukunan umat beragama yang tercermin dari masyarakatnya yang mengikuti pelaksaaan upacara tradisi nyadran dengan tidak memandang agama yang individu yakini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian field research (lapangan). Peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu seperti wawancara, dokumentasi, observasi, dan analisi data. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan serta menganalisa data yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Selain itu juga terdapat data-data sekunder seperti dari buku-buku, jurnal, artikel, serta kajian pustaka yang berkaitan dengan tema yang diambil. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat Desa Ngaliyan masih benar-benar menjaga eksistensi tradisi nyadran sebagai wadah untuk bersilaturrahmi selain itu juga untuk menjaga warisan dari leluhur yang memiliki manfaat bagi masyarakat Desa Ngaliyan. Tradisi nyadran di Desa Ngaliyan ini juga mempunyai nilai-nilai dan makna yang baik dalam membangun kerukunan umat beragama di Desa Ngaliyan Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung.