Rekontruksi makna simbolis dalam tradisi Jolenan di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo telaah hermeneutika Paul Ricoeur
Main Author: | Nashru'uddin, Achmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18121/1/Skripsi_1804016094_Achmad_Nashru%27Uddin.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18121/ |
Daftar Isi:
- Tradisi Jolenan di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo merupakan tradisi yang telah turun temurun dari nenek moyang dan para pendahulu. Tradisi yang dilaksanakan dua tahun sekali ini bertujuan sebagai pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan, karena telah diberikan panen yang melimpah. Tradisi Jolenan mempunyai beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dari persiapan hingga pelaksanaan. Selain itu pelaksanaan yang ada dalam tradisi Jolenan juga memiliki makna simbolis bagi masyarakat desa Somongari. Maka dari itu, berdasarkan ulasan di atas, bagian yang menarik untuk dikaji yaitu mengenai “Rekonstruksi Makna Simbolis Dalam Tradisi Jolenan di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo (Telaah Hermeneutika Paul Ricoeur)”. Jenis penilitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Adapun sumber data yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika menurut Paul Ricoeur dengan menggunakan teorinya mengenai penafsiran melalui teks dan bahasa, serta interpretasi. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa prosesi kegiatan tradisi Jolenan diawali dengan pembentukan panitia, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan malam tirakatan dan pada pagi harinya dilaksanakan kegiatan bersih-bersih desa serta penyerahan sesaji kesetiap makam sesepuh desa. Setelah itu kemudian Jolen yang sudah selesai dirakit dibawa menuju ke Balai Desa untuk dilaksanakan kegiatan kirab Jolen. Pada hari pelaksanaan kegiatan dimulai dengan acara pembukaan, setelah itu dilanjutkan dengan acara kirab Jolen, dan diakhiri dengan kegiatan tarian Tayub. Sebagai hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa makna teologis yang terdapat dalam tradisi Jolenan dalam hermeneutika Paul Ricoeur yaitu mengenai rasa kepercayaan yang begitu tinggi terhadapat Tuhan YME, semakin taat masyarakat Somongari untuk beribadah kepada Allah SWT, sebagai wadah silaturrahmi bagi masyarakat, sebagai sarana untuk tasyakuran dan sedekah.