Analisis pemikiran Bambang Supriadi mengenai konsep almanak hijriah global yang seharusnya (AHGyS) sebagai upaya mewujudkan kalender Islam unifikatif

Main Author: Padilah, Lelis Siti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18012/1/Skripsi_1802046045_Lelis_Siti_Fadhilah.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18012/
Daftar Isi:
  • Kalender hijriah merupakan kalender yang digunakan oleh masyarakat muslim yang berlaku sejak masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra. Otoritas yang bertanggung jawab dalam penetapan kalender hijriah pada masa itu adalah khalifah. Runtuhnya Daulah Islam sebagai lembaga yang memiliki otoritas tersebut menyebabkan umat muslim terbagi dalam penetapan kalender hijriah dan tidak lagi seragam sebagaimana dalam naungan khalifah di masa lalu. Akhirnya, ahli-ahli astronomi dan falak berupaya untuk mewujudkan penyatuan kalender umat Islam ini. Bambang Supriadi adalah salah satu tokoh yang memperjuangkan penyatuan ini. Sebagai pegiat falak, ia ikut andil dengan menggagas konsep kalender hijriah unifikatif yang diberi nama Almanak Hijriah Global yang Seharusnya (AHGyS). Akan tetapi, konsep AHGyS dalam perkembangan sosialisasinya banyak diperhatikan pegiat falak yang menilai bahwa konsep ini tidak layak untuk dijadikan solusi dalam penyatuan kalender Islam secara global. Maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui konsep AHGyS dalam menentukan awal bulan dan tinjauan fikih serta astronomi terhadap konsep tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian metode studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara dan dokumentasi berkaitan dengan konsep AHGyS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tinjauan fikih dan astronomi, konsep AHGyS memiliki permasalahan dalam salah satu prinsip yaitu penetapan tahun pertama yang disandarkan pada tahun penciptaan langit dan bumi. Selain itu, terdapat permasalahan dalam dua model kalender yang ditawarkannya, yaitu perhitungan tahun pada model kalender ini tidak sesuai dengan fakta astronomi terkait durasi siklus sinodis bulan dan hadis Rasul saw. Sehingga untuk diterapkan sebagai solusi dalam mewujudkan kalender Islam unifikatif, konsep xvi AHGyS masih memerlukan pembaharuan dan penyesuaian terutama dalam aspek fikih dan astronomi yang ada di lapangan.