Bimbingan agama Islam dalam meningkatkan kontrol diri ( self control ) warga binaan kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan kelas II a Semarang analisis fungsi bimbingan Agama Islam

Main Author: Lidyawati, Susi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17700/1/1501016028_susi%20lidyawati_%20full%20skirpsi.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17700/
Daftar Isi:
  • Susi Lidyawati (1501016028) Skripsi: Bimbingan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kontrol Diri (Self Control) Warga Binaan Kasus Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Semarang (Analisis Fungsi Bimbingan Agma Islam). Skripsi Program Strata 1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang 2021. Berlatar belakang semakin meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Semarang 70% disebabkan oleh kasus penyalahgunaan narkoba. Data pertanggal 18 Desember 2020 menunjukan bahwa jumalah warga binaan di LPP Kelas II A Semarang ada 247orang dengan warga binaan kasus narkoba 171 orang. keterlibatan seorang perempuan menjadi salah satu masalah yang serius karena seorang perempuan memiliki peran penting didalam keluarganya baik sebagai istri maupun sebagai seorang ibu untuk anak-anaknya. Salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan kegiatan bimbingan agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan agar warga binaan dapat mengembangkan fitrah agama yang dimilikinya secara optimal. oleh karena itu kegiatan bimbingan agama Islam dipercaya sangat besar fungsinya untuk meningkatkan kontrol diri warga binaan kasus narkoba di Lembaga Pemasyarkatan Perempuan Kelas II A Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk, 1.Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan agama islam di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan kelas II A Semarang. 2. Untuk mengetahui analisis fungsi bimbingan agama Islam dalam meningkatkan kontrol diri Warga Binaan Kasus Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan psikologis. subjek penelitian ini adalah warga binaan kasus narkoba yang rutin mengikuti kegiatan Bimbingan agama Islam di LPP Kelas II A Semarang. Selain itu teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi dengan sumber. Sedangkan metode analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman melalui tiga tahap yaitu reduksi data ( Data Reduction ), penyajian data ( Data Display) dan penarikan kesimpulan ( conclusion drawing ). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Semarang dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu pertama, Pembimbing Agama Islam di LPP Kelas II A Semarang yang ditugaskan dari Kemenag Kota Semarang yang memiliki background pendidikan agama Islam yang luas serta profesionalitas yang tinggi. Kedua, Jamaah/ Warga binaan kasus narkoba yang aktif mengikuti kegiatan Bimbingan Agama Islam. Ketiga, Materi bimbingan yang disampaikan mencakup tiga aspek materi yaitu materi Akidah, materi Akhlaq dan materi Syari’ah. Keempat, Metode bimbingan yang digunakan adalah metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung dengan bimbingan individu maupun kelompok seperti ceramah dan BTA, sedangkan metode tidak langsung dilaksanakan menggunakan media elektronik yaitu melalui aplikasi zoom sesuai kondisi pada saat ini yaitu karena pandemi covid-19. Keadaan warga binaan awalnya mengalami masalah kecemasan, tidak bisa mengontrol diri, tidak bisa mengontrol emosi dan tidak menerima keadaan dirinya. Setelah mengikuti bimbingan agama Islam warga binaan mampu mengontrol diri dibuktikan dengan tercapainya aspek-aspek kontrol diri oleh semua responden yaitu mampu mengontrol perilaku responden, mampu mengontrol stimulus, mampu mengantisipasi kejadian, mampu menafsirkan kejadian dan mampu mengambil keputusan. (2) Analisis Fungsi bimbingan agama Islam dalam meningkatkan kontrol diri ( self control ) warga binaan kasus narkoba yaitu membantu individu mengetahui mengenal dan memahami keadaan dirinya, membantu individu menerima keadaan dirinya, membantu individu memahami keadaan ( situasi dan kondisi) yang dihadapi saat ini serta membantu individu menemukan alternatif pemecahan masalah.