Tradisi gerakan seribu qulhu pada hari ‘Arafah di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Lomanis Cilacap studi living Qur’an

Main Author: Muhammad, Azka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17662/1/Skripsi%20Azka%20Muhammad%20%20-%20Azka%20Muhammad.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17662/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang Gerakan Seribu Qulhu atau pembacaan QS al-Ikhlas seribu kali pada Hari ‘Arafah yang sudah menjadi tradisi Kabupaten Cilacap khususnya di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Lomanis, Cilacap. Sebagai titik sentral pembahasan penelitian, penulis merumuskan masalah menjadi dua rumusan. Pertama pencarian asal-usul Gerakan Seribu Qulhu pada Hari ‘Arafah yang meliputi dalil, motivasi. Kedua yaitu mencari penjelasan urutan praktik dan makna dari Gerakan Seribu Qulhu pada Hari ‘Arafah tersebut. Adapun tujuannya adalah menjelaskan asal-usul, praktik dan makna yang muncul dalam trad Sebagai prosedur untuk menelusuri jawaban dari dua rumusan masalah tadi penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menganalisa, merangkum, dan menjelaskan situasi kondisi dari data-data yang dihimpun dengan wawancara, dan observasi tentang Gerakan Seribu Qulhu pada Hari ‘Arafah di Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Dan sebagai pisau analisis penulis menggunakan teori Living Qur’an dengan teori fenomenologi untuk mengungkap asal-usul dan makna dari tradisi tersebut. Adapun konklusi dari penelitian ini adalah Gerakan Seribu Qulhu pada Hari ‘Arafah di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Lomanis, Cilacap berasal dari kajian pada QS al-Fajr ayat 1 sampai 3 yang ditafsiri dengan hadis fadilah membaca QS al-Ikhlas seribu kali pada Hari ‘Arafah. Motivasi tradisi ini untuk masa depan yaitu mendoakan keselamatan jamaah haji, mendoakan bangsa Indonesia, syiar ibadah haji, agar mendapat do’a langsung dari ‘Arafah, dan sebagai brand dakwah Islam. Adapun motivasi masa lampau gerakan tersebut adalah termotivasi karena ada pengamalan dari kesepuhan Cilacap. Makna yang dipahami dari rangkaian tradisi tersebut adalah sebagai media dzikir untuk mendapat keutamaan Hari ‘Arafah yaitu terkabulnya do’a, pengampunan dosa, mendapatkan surga (berkah membaca seribu QS al-Ikhlas), sarana bersedekah ‘Arafah, wasilah agar jamaah haji di tanah suci dilindungi dari musibah, dan pengenalan masyarakat pada‘Arafah ketika do’a langsung dari Padang ‘Arafah.