Perilaku beragama dan dinamika psikologi penganut radikalisme dan terorisme studi fenomenologi eks napiter di Yayasan Persadani Jawa Tengah

Main Author: Irsyadullah, Agus Salim
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17584/1/Skripsi_1604046116_Agus_Salim_Irsyadullah.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17584/
Daftar Isi:
  • Menjalani kehidupan setelah terbebas dari masa tahanan membuat eks napiter mengalami problem dilematis. Selain rawan penolakan dari masyarakat, potensi untuk kembali bergabung dengan jaringan lama masih terbuka lebar. Sebab, program pembinaan deradikalisasi sebagai antitesa gerakan radikal teror yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) belum mampu mencegah aksi residivis terorisme. Catatan dari Institute For Policy Analysis of Conflict (IPAC) pada 4 September 2020, mengemukakan data sebanyak 10-11 persen dari sekitar 825 eks napiter menjadi residivis bahkan dengan tingkat kualitas teroris lebih meningkat. Yayasan Persadani Jawa Tengah yang didirikan oleh eks narapidana terorisme (eks napiter), memiliki kepedulian terhadap kehidupan eks napiter setelah terbebas dari tahanan melalui serangkaian program pemulihan kondisi psikologis, pola perilaku beragama dan penguatan ekonomi sebagai langkah antisipatif pencegahan dan penanggulangan aksi residivis terorisme. Persoalan ini kemudian menarik perhatian penulis untuk meneliti tentang perilaku beragama dan dinamika psikologi eks napiter ketika sebelum dan sesudah bergabung di Yayasan Persadani Jawa Tengah. Untuk memhami sebuah fenomena di balik aksi terorisme, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi dimaksudkan untuk menggali makna di balik fenomena terorisme dan mendeskripsikan pengalaman yang dialami oleh eks napiter dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian terhadap dua informan dari eks napiter BR dan YF yang tergabung di Yayasan Persadani memiliki perubahan perilaku beragama dan kondisi psikologis setelah mendapat pembinaan di Yayasan Persadani.