Praktik khataman Al-Qur’an setiap malam Selasa di Desa Triguno Pucakwangi Pati studi living Qur’an

Main Author: Fitria, Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17529/1/1704026045_Nurul_Fitria_Full_Skripsi%20-%20nurul%20fitria.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17529/
Daftar Isi:
  • Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah mengenai rutinitas kegiatan keagamaan berupa khataman al-Qur’an yang dilaksanakan secara rutin setiap malam selasa di Desa Triguno, Pucakwangi, Pati. Penelitian skripsi ini berfokus pada pembahasan mengenai sejarah awal mula munculnya kegiatan khataman yang dilaksanakan setiap malam selasa, praktik pelaksanaan kegiataan khataman, serta pandangan dan pemaknaan para anggota terhadap pelaksanaan kegiatan khataman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah munculnya kegiatan khataman setiap malam selasa yang dilaksanakan di Desa Triguno. Mengetahui pelaksanaan Living Qur’an berupa praktik khataman al-Qur’an yang dilaksanakan di Desa Triguno, serta untuk mengetahui pandangan dan pemaknaan dari para anggota terhadap pelaksanaan kegiatan khataman di Desa Triguno Pucakwangi Pati. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan fenomenologi dan pendekatan sosiologi. Sedangkan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu melalui; Observasi, dokumentasi, serta wawancara. Hasil penelitian dalam skripsi ini yaitu bahwa latar belakang kegiatan khataman al-Qur’an yang dilaksanakan di Desa Triguno berawal dari adanya kegiatan baca simak al-Qur’an yang dilakukan secara rutin setiap satu minggu sekali, tepatnya di malam selasa. Yang kemudian dikembangkan menjadi kegiatan khataman rutinan setiap malam selasa. Adapun praktik pelaksanaan khataman mempunyai susunan kegiatan yaitu Tawassul, pembacaan khataman al-Qur’an secara berjama’ah, dilanjutkan dengan do’a khataman, membaca asmaul husna, shalawat-shalawat tertentu dan diakhiri dengan do’a penutup. Adapun makna kegiatan khataman berjam’ah bagi masyarakat Desa Triguno, berdasarkan pendekatan fenomenologi maka didapatkan dua makna; pertama, makna individual yakni sebagai sarana agar lebih mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kualitas bacaan al-Qur’an serta untuk memperoleh ketentraman hati. Kedua, makna kolektif yaitu kegiatan khataman al-Qur’an di Desa Triguno merupakan sarana kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pahala, keberkahan serta manfaat bagi pengamalnya dalam kehidupan. Adapun berdasarkan pendekatan sosiologi terdapat dua makna; pertama, makna objektif, yaitu kegiatan khataman merupakan sebuah kewajiban serta rutinitas yang harus dilakukan oleh anggota jama’ah khataman al-Qur’an di Desa Triguno. Kedua, makna ekspresif yaitu, kegiatan khataman merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan sebagai sarana silaturrahim, adanya kesenangan saat berkumpul dengan jama’ah lain, sebagai bentuk ibadah serta untuk melestarikan tradisi khataman yang sudah turun temurun yang sudah ada sejak generasi terdahulu.