Resolusi konflik penolakan tradisi sesajen dalam selametan pasca kematian di Desa Bagung Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen
Main Author: | Pangesti, Anna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17494/1/Skripsi_1604036033_Anna_Pangesti.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17494/ |
Daftar Isi:
- Tradisi sesajen merupakan salah satu kebudaya jawa yang masih banyak masyarakat gunakan dikarenakan tradisi turun-temurun. Di dalam tradisi sesajen pasti akan adanya perbedaan pendapat dari kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Dari perbedaan-perbedaan tersebut terjadi suatu konflik yang menimbulkan resolusi konflik atau penyelesaian masalah serta tidak terjadi konflik baru. Seperti halnya di Desa Bagung Kecamatan Prembun ini ketika terjadinya suatu konflik dengan menggunakan resolusi konflik ini maka terciptanya perdamaian serta kerukunan antar kedua belah pihak. Di dalam penelitian ini memiliki tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pelaksanaan tradisi sesajen, untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya konflik penolakan tradisi sesajen, dan untuk mengetahui resolusi konflik seperti apa yang dilakukan oleh tokoh agama pada penolakan tradisi sesajen dalam selametan pasca kematian di desa Bagung. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan salah satu proses resolusi konflik yaitu negosiasi, dengan hasil penelitian yaitu tradisi sesajen tersebut boleh dilakukan asalkan dengan niat kepada Allah SWT bukan nenek moyang maupun roh-roh. Tradisi sesajen ini juga diganti dengan ambengan atau uberampe yang bertujuan untuk bersedekah kepada masyarakat serta meminta keselamatan hanya kepada Allah SWT. Dari segi kegiatan keagamaan, memiliki banyak peminat seperti tahlilan, hadrah/ qasidah serta, mengaji bagi remaja.