Makna Kata al-Birr dalam Al-Qur'an analisis semantik Tosihiko Isutzu

Main Author: Hidayat, Sulton
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17484/1/Skripsi_1504026087_Sulton_Hidayat.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17484/
Daftar Isi:
  • Metode semantik menjadi dalah satu metode yang di gunakan dalam mencari makna kata di dalam ayat alqur’an. Metode ini menggunakan pendekatan bahasa untuk memaknai kata al-Qu’ran. Biasanya pendekatan ini digunakan untuk menemukan makna yang sebernarnya dalam kata yang berbeda namun memiliki arti yang sama. Penelitian tentang makna kata secara tepat sesuai dengan konteksnya telah banyak dilakukan orang, dari mulai zaman klasik sampai zaman modern. Tafsir al-Qur’ān al-Karîm yang lebih dikenal dengan tafsir Jalālain misalnya sering memaknai kata dalam al-Qur’ān dengan menampilkan sinonim dan atau antonimnya. Banyak tafsir yang bercorak bahasa menafsirkan kata-kata yang ada dalam al-Qur’ān dengan menampilkan akar kata, persamaan dan lawan katanya. Hal ini juga berlaku sama terhadap kata al-biir yang disamakan dengan khair, husnun, hasanah, ma’rûf, dan yang lainnya. Jika dilihat secara sekilas terhadap unsur-unsur yang di sini disebutkan sebagai al-Birr hampir sama sekali mirip dan tidak dapat dibedakan sama sekali dengan kata sinonimnya seperti khair, hasanah, salihat, atau yang lainnya. Kata biir melihat betapa pada saat yang sama kata ini diterjemahkan dengan berbagai cara ke dalam bahasa Inggris. Istilah tadi sangat tepat diterjemahkan dengan “piety” (kesalehan), namun tidak pula kurang tepat bila disalin dengan “righteousness” (kebajikan, kebenaran, keadilan) atau “kindness” (kebajikan). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berupa penelitian kepustakaan (library research). Sementara pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semantic sebagaimana yang digunakan oleh Toshihiko Izutsu dalam menafsirkan al-Qur’an. Metode Penafsiran semantik Toshihiko Izutsu mengunakan metode peroses pencarian makna kosa kata yang terdapat dalam al-Qur’an dengan cara mencari makna dasar atau makna yang melekat dalam sebuah kata, makna relasional dengan meggunakan beberapa analisis yang diantaranya adalah analisis sintagamik dan paradigmatik. Selain itu juga menggunakan metode diakronik dan sinkronik sehingga menadapat makna weltanschauung atau pandangan umum tentang makna dari kosa kata tersebut. Analisis makna kata al-Birr memakai metode pendekatan semantik Toshihiko Izutsu yakni, Makna dasar dari kata al-Birr ialah kebenaran atau kebaikan, ketaqwaan kepada Allah, pengabdian diri kepada kedua orang tua serta juga bermakna kejujuran kesabaran. Sementara makna weltanschauung atau pandangan umum kata Al-Birr yaitu suatu kebaikan yang sejati merupakan suatu tindakan manusia dengan manusia lainnya pada kehidupan sehari-hari atau yang biasa disebut kesalehan sosial. Salah satu bentuk kesalehan yang ada pada kata al-Birr ialah dengan cara saling membantu kerabat terdekat kita dengan cara memberikan harta kita.