Pola asuh keluarga pada remaja yang ditinggal merantau orang tua di Desa Pasuruhan Kabupaten Pati Jawa Tengah analisis bimbingan dan konseling keluarga Islami

Main Author: Sabila, Nuke A’yun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17041/1/Skripsi_1701016100_Nuke_A%27yun_Sabila.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17041/
Daftar Isi:
  • Desa Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, merantau memang sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakatnya baik pada kalangan yang sudah berkeluarga maupun yang belum berkeluarga. Pada perantau yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak, memiliki problem yang sangat penting karena kondisi anak yang ditinggal pergi merantau justru berperilaku menyimpang dan kurang pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertama pola asuh keluarga pada remaja yang ditinggal merantau orang tua di Desa Pasuruhan Kabupaten Pati Jawa Tengah, kedua analisis bimbingan konseling keluarga Islami terhadap pola asuh keluarga di Desa Pasuruhan Kabupaten Pati Jawa Tengah Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan atau studi kasus yang menitik beratkan pada studi lapangan secara faktual. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh adalah interaksi yang dilakukan antara orang tua pada anak dalam bentuk nasihat, kedisiplinan dan tanggung jawab. Tujuan dari pola asuh yaitu membentuk karakter anak yang berakhlak baik dan sesuai dengan norma yang ada. Terdapat dua bentuk tipe pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mengasuh anak di Desa Pasuruhan yang ditinggal merantau orang tuanya, diantaranya yaitu bentuk pola asuh permisif dan demokratis. Pola asuh permisif yaitu dicirikan pada orang tua yang cenderung memberikan kelonggaran atau kebebasan pada tingkah laku yang akan dilakukan anak. Sedangkan bentuk pola asuh demokratis dicirikan pada orang tua berperan dalam menentukan peraturan-peraturan pada anak, tetapi dengan tetap memperhatikan kemampua, keadaan dan kebutuhan anak. Orang tua memberikan sedikit kebebasan kepada anak dalam memilih apa saja yang dikehendakinya. Hasil kedua didapatkan bahwa upaya bimbingan konseling keluarga Islam dalam hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara dalam menangani problem-problem yang ada dalam keluarga. Dengan menerapkan fungsi preventif berupa pencegahan pada masalah-masalah yang akan dihadapi anak atau keluarga dan fungsi kuratif berupa pemecahan konflik yang ada dalam keluarga ataupun pada anak untuk menuju pada keluarga yang sakinah. Mengembangkan bimbingan dan konseling keluarga Islam pada masyarakat sangatlah penting karena dapat meminimalisir terjadinya permasalahan-permasalahan yang ada dalam keluarga.