Model pendidikan karakter dalam kitab Ayyuhal Walad karya Imam Al-Ghazali
Main Author: | Eliana, Mia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16903/1/1704046007_MIA%20ELIANA_%20SKRIPSI%20FULL%20-%20Mia%20Eliana.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16903/ |
Daftar Isi:
- Dalam kehidupan manusia di era globalisasi sekarang, pendidikan sangat diperlukan. Era yang ditandai dengan perubahan-perubahan serba cepat dan kompleks yang menyangkut nilai maupun struktur kehidupan manusia. Pendidikan ialah upaya sadar dan terencana untuk membimbing dan memberi pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia mandiri, bertanggungjawab, kratif, berilmu, sehat dan berakhlak mulia. pendidikan harus dapat menumbuhkembangkan seluruh potensi dasar manusia terutama potensi psikis dengan tidak mengabaikan potensi fisiknya. Hal ini sejalan dengan pendapat al-Ghazali yang menyatakan bahwa pendidikan Islam harus mengaktifkan dan mengoptimalkan potensi rohani dengan tidak mengabaikan potensi jasmaniahnya. Pembelajaran agama islam menekankan pada pembelajaran kayakinan yang benar, pegamalan ibadah secara istiqomah serta pembinaan etika-moral yang dalam istilah modern disebut dengan pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan atau Library Research dengan analisis data yaitu deskriptif dam content analysis. Al-Ghazali dalam mengungkapkan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam kitab Ayyuhal walad adalah semua ungkapan yang merupakan gagasan terhadap tercapainya tujuan pendidikan karakter yang mana hal ini termasuk dalam kategori nilai pendidikan. Al-Ghazali menawarkan konsep pendidikan akhlak dalam kitab Ayyuhal Walad lebih pada sikap bagaimana karakter seorang muslim dalam berakhlak kepada Tuhan, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Pada intinya, pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang benar dan salah tetapi lebih fokus pada penanaman kebiasaan tentang yang baik, sehingga paham, mampu merasakan, dan mau melakukannya. Dengan demikian pendidikan karakter mempunyai misi yang identic dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral. Berdasarkan nasehat-nasehat al-Ghazali, maka diklasifikasikan kedalam empat hal pokok, yaitu: Akhlak kepada Allah: dzikir, shalat malam, tasawuf, tawakal, ikhlas, menghindari riya’, sabar, berdoa setelah shalat. Akhlak dalam belajar: manfaatkan waktu, perkara ilmu yang harus dilakukan, perkara ilmu yang harus ditinggalkan, mengetahui hakikat ibadah, mengetahui hakikat permasalahan, kewajiban seorang murid, syarat seorang murid, faidah berilmu. Akhlak pendidik: syarat seorang guru. Akhlak dalam pergaulan: memberi dan menerima nasihat, beramal, menjalani kehidupan bermanfaaat, menahan hawa nafsu. Dalam kitab Ayyuhal Walad al-Ghazali membagi metode pendidikan karakter pada empat metode, yaitu: Metode nasihat, pembiasaan, keteladanan dan cerita.