Tasawuf dan politik dalam perspektif Gus Dur

Main Author: Handrimansyah, Handrimansyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16868/1/1404046021%20HANDRIMANSYAH%20LENGKAP%20TUGAS%20AKHIR%20-%20Handri%20Mansyah.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16868/
Daftar Isi:
  • Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun lahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional dan maupun non konstitusional. Maka dari itu Tasawuf dan Politik adalah dua kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tujuan akhir dari Tasawuf dan Politik Gus Dur adalah untuk membentuk pribadi pemimpin yang memiliki sifat zuhud, adil, jujur, amanah, rendahhati, dan bertanggung jawab. Dengan menghubungkan tasawuf dan politik bisa membantu meluruskan tujuan politik itu sendiri yakni mewujudkan kebaikan bersama. Jika politikus memahami ajaran tasawuf, orientasi mereka akan bermuara kepada cinta melebihi dari kerakusan dan kefanaan dunia. Di Indonesia, sosok Pahlawan Nasional Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah teladan yang mencerminkan nilai tasawuf dalam pemikiran dan sikap politiknya. Meskipun Gus Dur tak pernah memosisikan diri sebagai seorang sufi dan jarang menyitir kalimat-kalimat yang bersifat sufistik, namun pemikiran, model perjuangan, dan pola hidup kesehariannya benar-benar bernuansa tasawuf. Kajian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research) yang sasarannya adalah untuk mengetahui pengaruh tasawuf dalam politik Gus Dur, sehingga politik di Indonesia tidak lagi dipenuhi dengan konflik dan perpecahan. Sebagaimana yang kita saksikan politik di Indonesia saat ini digerakkan oleh kebencian, kebencian antar kelompok, golongan, partai dan koalisi yang berbeda. Sehingga politik yang dipraktikkan tidak lagi megedepankan nilai-nilai moral dan etika, bahkan para elit politisi cenderung menghalalkan segala cara untuk meraih syahwat politiknya. Maka sangat penting peran tasawuf dalam dunia politik. Adapun metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data (primer danskunder) kemudian mengolah data-data yang telah didapatkan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Maksudnya penulis memaparkan dan menggambarkan data sesuai hasil temuannya, kemudian penulis melakukan analisis isi data tersebut dengan menggunakan pendekatan analisis isi Ini artinya penulis menyelami pemikiran tasawuf dan politik Gus Dur. Setelah melakukan penelitian ini penulis berkesimpulan bahwa keunikan tasawuf dan politik Gus Dur adalah terletak pada cara berpolitik Gus Dur yang bebeda dengan politikus yang lainnya, yaitu: sikap, pemikiran, model perjuangan, dan pola hidup Gus Dur benar-benar bernuansa tasawuf. Gus Dur adalah teladan yang mencerminkan nilai tasawuf dalam pemikiran dan sikap politiknya.