Tradisi tingkep tandur masyarakat Jawa dalam etika lingkungan Sonny Keraf study kasus di Desa Sendangdawung, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal
Main Author: | Fradilla, Fatikha Rizqi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16846/1/1704016064_FATIKHA%20RIZQI%20FRADILLA_TUGAS%20AKHIR%20-%20Fatikha%20rizqi%20f.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16846/ |
Daftar Isi:
- Tradisi Tingkep Tandur merupakan sebuah upacara selamatan yang dilakukan oleh para petani dan biasanya dilaksanakan ketika padi berusia 50 hari yang mana selamatan tersebut bertujuan untuk berdoa demi proses kelancaran tanaman serta rasa syukur petani sebelum panen serta harapan terhindar dari hama dan penyakit yang menyerang pada tanaman. Tradisi ini merupakan sebuah apresiasi hasil kerja masyarakat yang didapatkan dari hasil bumi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan Field Research. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, observasi. Sumber data didapatkan dari para informan seperti Sesepuh, Perangkat Desa, Masyarakat dan juga buku dan jurnal ilmiah yang menunjang. Analisis data yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu menggunakan analisis data kualitatif dengan menggunakan teori etika lingkungan Sonny Keraf. Dari hasil penelitian menunjukkan jika terdapat beberapa proses dalam Tingkep Tandur ini diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Aspek etika lingkungan dan wujud penerapannya. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah tradisi Tingkep Tandur ini merupakan sebuah warisan nenek moyang yang masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sendangdawung. Jika dilihat dari perspektif etika lingkungan Sonny Keraf pelaksanaan tradisi ini tidak hanya sebagai wujud pelestarian lingkungan tapi juga sebagai sarana untuk melestarikan, merawat, menghormati dan menjaga lingkungan dan ekosistem alam.