Makna filosofis Tari Sintren di Desa Gintungreja Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap ; relevansinya dengan ajaran Islam
Main Author: | Qomariyah, Siti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16802/1/1604016003_Siti%20Qomariyah_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20siti%20qomariyah.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16802/ |
Daftar Isi:
- Tari Sintren merupakan kesenian lokal masyarakat Desa Gintungreja yang diyakini mengandung unsur magis. Tari Sintren yang masih berkembang di Desa Gintungreja yang jika digali lebih lanjut, kaya akan simbol-simbol yang dalam pelaksanaannya mempunyai makna filosofis yang baik bagi kehidupan masyarakat. Tari sinten di Desa Gintungreja biasanya disajikan pada acara pernikahan, khitanan dan hari kemerdekaan RI. Sebelum pertunjukkan dimulai, Tari Sintren mempunyai beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dari persiapan hingga pelaksanaannya. Berdasarkan pertunjukannya, selain mempunyai makna filosofi tari sintren juga mempunyai nilai-nilai ajaran Islam yang dapat dijadikan sebagai tuntunan terutama bagi masyarakat. Penelitian ini berjudul“Makna Filosofis Tari Sintren di Desa Gintungreja Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap (Relevansinya dengan Ajaran Islam”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif atau lapangan dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisi data yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan guna memperoleh pengetahuan mengenai prosesi pertunjukan tari sintren di desa Gintungreja, untuk mengetahui makna filosofis dalam setiap adegan yang ada dalam pertunjukan tari sintren dan elemen-elemen dalam tari sintren, serta mengetahui relevansi makna simbolik tari sintren dengan ajaran agama Islam. Manfaat teoritis penelitian ini adalah menambah referensi tetang nilai filosofis dan relevansinya dengan ajaran Islam dalam pertunjukkan tari sintren, dan manfaat praktis penelitian ini adalah menambah wawasan serta dapat menjalin hubungan baik dengan para pelaku kesenian tari sintren dan masyarakat desa Gintungreja. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa tari sintren dipentaskan malam hari setiap tahun pada 17 Agustus, selain itu tari sintren juga dipentaskan pada acara pernikahan ataupun khitanan. Secara garis beras, makna filosofi tari sintren yaitu mengingatkan manusia bahwa segala gemerlap dunia hanya bersifat sementara dan hanya titipan. Oleh karena itu, hendaknya manusia tidak terlalu terlena dengan kehidupan duniawi yang menyebabkan lupa akan urusan akhirat. Dan jika dipahami dari tinjauan Islam, atau relevansinya dengan ajara Islam, tari sintren menyadarkan manusia akan pentingnya hablum minallah dan hablum minannas. Kedua hal tersebut harus seimbang, baik urusan manusia dengan sesama ataupun manusia dengan sang pencipta. Seperti agama Islam yang selalu menganjurkan umatnya untuk menjalin hubungan silaturahmi.