Perspektif astronomis sistem penanggalan kalender Tengger dan manfaatnya dalam peribadatan umat Hindu
Main Author: | Ihtiyati, Maftukhah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16314/1/1702046045_Maftukhah%20Ihtiyati_Skripsi%20Lengkap.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16314/ |
Daftar Isi:
- Sistem penanggalan Tengger merupakan salah satu sistem penanggalan yang ada di Indonesia. Sebagai warisan budaya juga sebagai kekayaan intelektual dari nenek moyang, yang perlu kita jaga dan lestarikan, salah satunya sistem penanggalan Tengger ini. Sistem penanggalan Tengger merupakan sistem penanggalan yang masih digunakan sampai sekarang. Penanggalan ini menggunakan sistem Lunisolar yang berdasarkan Matahari dan Bulan. Dan dalam Penanggalan Tengger terdapat keunikan yang membedakan antara kalender ini dengan kalender yang lain di dunia. Keunikan tersebut berupa adanya sistem Mecak dalam penanggalan ini. Mecak adalah saat dimana satu hari terdapat dua tanggal. Hal itu disebabkan perbedaan perhitungan antara peredaran Matahari dan Bulan. Penelitian ini mengkaji bagaimana analisis sistem penanggalan kalender Tengger perspektif astronomi dan bagaimana manfaat kalender Tengger dalam peribadatan umat Hindu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif terkait kata-kata, lisan, maupun tulisan, dan tingkah laku yang diamati dari orang-orang yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, sistem penanggalan Tengger merupakan sebuah penanggalan yang menggunakan sistem Lunisolar. Penggunaan dari sistem Lunisolar ini terlihat dalam penentuan dari jumlah hari dalam sebulan menggunakan peredaran dari bulan yang berjumlah 29-30 hari, dan penggunaan matahari itu sebagai penentu jumlah hari dalam satu tahun, yaitu berjumlah dua belas bulan. Karena terdapat sistem Mecak, mecak merupakan saat satu hari dihitung dua tanggal. Sehingga perlu ditambah satu bulan untuk menggenapi dua tanggal yang berada pada satu hari itu. Maka dalam kurun waktu beberapa tahun sekali terdapat satu tahun yang berjumlah tiga belas bulan. Kedua, kalender Tengger dalam peribadatan Umat hindu dimanfaatkan untuk menentukan kapan saja hari-hari yang tepat untuk melakukan sembhayang atau ibadah yang disebut dengan hari-hari suci umat Hindu Tengger. Selain sebagai penentu hari-hari suci kalender Tengger digunakan masyarakat Tengger untuk menentukan ayuning dina atau hari baik untuk melaksanakan peribadatan dan untuk menghindarkan hari-hari buruk yang tidak dianjurkan untuk melaksanakan ibadah.