Teknik penyampaian pesan ikhlas dalam film “Air Mata Fatimah”

Main Author: Yakin, Lukman Ainul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16283/1/1401026120_Lukman%20Ainul%20Yakin_Skripsi%20Lengkap.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16283/
Daftar Isi:
  • Penulis tertarik meneliti Film karena menyampaikan nilai tentang sikap tolong menolong, kesabaran, dan sikap kepedulian terhadap sesama manusia. Secara tidak sadar memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Apabila melihat realita yang demikian, tentunya Film Air Mata Fatimah dapat dijadikan sebagai media penyampaian pesan. Selain hubungan sesama manusia, dalam film air mata fatimah juga mengandung nilai-nilai yang berhubungan dengan Allah yang disampaian dalam dakwah atau nasihat-nasihat yang disampaikan oleh Ustadz Ali, selaku tokoh agama dalam film tersebut. Film di atas menarik untuk diteliti bahwa dalam film tersebut menampilkan unsur-unsur sosial yang sangat kental dalam kehidupan masyarakat, selain itu film tersebut mengandung nilai ikhlas yang seharusnya dimiliki oleh umat Islam, dijabarkan dalam satu rumusan masalah, yaitu: Bagaimana Teknik Penyampaian Pesan Ikhlas dalam film Air Mata Fatimah? Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana Teknik Penyampaian Pesan Ikhlas dalam film “Air Mata Fatimah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan semiotika, teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. Drama religi yang tayang pada bulan Oktober tahun 2015 ini mengisahkan tentang perjuangan Hamda dan anak semata wayangnya yang bernama Fatimah. Setiap hari mereka harus berjuang dengan kehidupan yang cukup memprihatinkan. Mereka tersisih dari keramaian penduduk desa dan tinggal di sebuah gubug kecil di atas bukit yang jauh dari kehidupan perkampungan. Hasil dari penelitian adalah Teknik ini memperlihatkan wajah Hamida yang sedang berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah. Begitu jelas bagaimana ekspresinya ketika berada di rumahnya. Ia sampai meneteskan air mata dalam do’anya. Alangkah indahnya tetesan air mata yang merembes dari kelopak karena takut, cemas dan penuh harap kehadirat Illahi.