Analisis isi pesan dakwah dalam esai Sedang Tuhan pun Cemburu karya Emha Ainun Nadjib
Main Author: | Rini, Diyah Setiyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16219/1/1401026014_Diyah%20Setiyo%20Rini_Skripsi%20Lengkap.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16219/ |
Daftar Isi:
- Sekarang berdakwah tidak hanya dilakukan dengan cara lisan saja, namun dapat dilakukan dengan media tulisan seperti buku, novel, cerpen , dan esai. Kumpulan esai karya Emha Ainun Nadjib ini misalnya yang dibalut dalam buku berjudul Sedang Tuhan Pun Cemburu, merupakan salah satu cara yang efektif dalam menyampaikan pesan dakwah. Di dalamnya terdapat pesan-pesan dakwah, moral dan keagamaan. Konteks diatas menimbulkan pertanyaan: apa saja pesan akidah, syariah, dan akhlak yang terdapat dalam esai “Sedang Tuhan Pun Cemburu” karya Emha Ainun Nadjib? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Isi (content analysis) yang sering kali digunakan untuk mengkaji pesan-pesan dakwah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mencari makna kata aupun kalimat, serta makna tertentu yang terkandung dalam sebuah karya sastra. Metode analisis isi digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah Esai Sedang Tuhan pun Cemburu. Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis isi pesan dakwah yang terdapt dalam esai “Sedang Tuhan Pun Cemburu”. Pesan dakwah yang terdapat dalam esai ini, yaitu: pesan akidah yang meliputi iman kepada Allah SWT, iman kepada Kitab-kitab-Nya (Al-Qur’an) dan iman kepada qada dn qadar. Pesan syari’ah meliputi: melaksanakan ibadah (shalat, zakat, puasa dan haji), syari’ah sebelum menikah, kewajiban shalat.Pesan akhlak meliputi: akhlak kepada Allah (seperti memperbanyak syukur dan memperbanyak istigfar), larangan berbohong, perintah menutup aurat, anjuran sopan santun, sabar seperti Rasulullah, dan saling menghormati. Dalam menyampaikan dakwah hendaknya para juru dakwah lebih menggunakan metode yang bervariasi, disesuaikan dengan keadaan dan situasi para Mad’u, misalnya melalui esai/buku. Karena dengan melalui esai/buku pembaca tidak merasa didakwahi dan esai juga berbicara sesuai dengan fakta serta keadaan yang terjadi di dalam kehidupan pengarang.