Realistic math education dengan media Magic Math Cube bagi siswa SMP

Main Author: Saminanto, Saminanto
Format: Book PeerReviewed
Bahasa: eng
Terbitan: SeAP , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16057/1/Realistic%20Math%20Education%20-%20Saminanto%20%5BSeAP%202021%5D.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16057/
Daftar Isi:
  • Kurikulum merupakan panduan pembelajaran dan pelatihan dalam kegiatan sekolah. Kurikulum 2013 memiliki karakteristik dasar yaitu mengutamakan pendekatan saintifik dalam jenjang Pendidikan dasar sampai menengah. Pendekatan saintifik adalah pendekatan dalam proses pembelajaran, meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Kemampuan analitis termuat dalam pembelajaran Kurikulum 2013 yaitu dalam proses mengasosiasi, siswa diminta agar mampu menganalisis serta mengkategorikan unsur-unsur yang dipelajari. Hal tersebut sejalan dengan teori belajar kontruktivisme, berdasarkan teori belajar kontruktivisme, pengetahuan tidak hanya dipindahkan melalui pikiran guru ke siswa, namun hendaknya siswa aktif mengembangkan pengetahuannya sendiri atas dasar kematangan kognitif. Ketika guru menggunakan pembelajaran kurikulum 2013 masih terdapat siswa yang belum siap menerima pembelajaran berdasarkan kemampuannya dikarenakan kebiasaan siswa sejak menempuh Pendidikan di bangku Sekolah Dasar, padahal siswa yang memiliki kemampuan analitis yang baik dapat memecahkan masalah, dan hasil belajarnya pun akan maksimal. Hal itu disebabkan oleh kebiasaan mereka sejak menempuh Pendidikan di bangku Sekolah Dasar, mereka terbiasa menerima materi dengan metode ramah, kemudian diberi tugas. Terlebih dalam mata pelajaran matematika karena apabila kurikulum tersebut diterapkan hanya siswa yang pandai yang bisa menerima materi ceramah dengan baik. Anak yang pandai akan semakin pandai dan anak yang lambat dalam menerima materi akan semakin tertinggal. Hal tersebut menyebabkan kemampuan analisis siswa kurang berkembang. Padahal siswa yang memiliki kemampuan analitis yang baik maka siswa dapat memecahkan masalah, dan hasil belajarnya pun akan maksimal. Selain itu kurang kreatifnya guru saat menerapkan model pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang kurang banyak variasinya.