Pembentukan karakter religius berbasis masjid pada masyarakat muslim di Palebon Semarang
Main Author: | Roin, Usman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16044/1/1600118019_Usman%20Roin_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20usman%20roin.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16044/ |
Daftar Isi:
- Masjid sebagai penyampai risalah ke-Nabi-an mempunyai kaitan kuat dengan proses edukatif kelahiran peradaban Islam. Proses interaksi umat-masjid dengan menempatkan masjid sebagai poros transformasi ajaran agama Islam telah membentuk kultur masyarakat religi. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagaimana Pembentukan Karakter Religius Berbasis Masjid Pada Masyarakat Muslim di Palebon, Semarang? (2) Bagaimana pelaksanaan Pembentukan Karakter Religius Berbasis Masjid Pada Masyarakat Muslim di Palebon, Semarang? Permasalahan itu dibahas melalui studi kualitatif lapangan. Lokasi penelitian sebagai sumber data melalui wawancara terstruktur dan bebas, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan fenomologis dan historis deskriptif melalui reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan menggunakan logika induksi dan refleksi. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Pembentukan karakter religius berbasis masjid pada masyarakat muslim di Palebon, Semarang, tersinergi melalui sarana belajar Agama mingguan di Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) yang terkoordiasi oleh YAPAPB. (2) Enam masjid sebagai tempat kegiatan PAPB secara internal juga memiliki kegiatan pembinaan ajaran agama Islam terprogram bagi masyarakat muslim. (3) Karakter religius masyarakat muslim terbentuk melalui identitas perilaku beragama sebagai hasil belajar materi agama Islam, baik dalam hubungan dengan Allah SWT, tanggung jawab sosial kepada sesama, dan terhadap diri sendiri. Temuan tersebut menjawab fungsi masjid sebagai sarana pendidikan masyarakat muslim, tetap bisa dilaksanakan melalui upaya kolaboratif antar masjid berbentuk sarana belajar agama Islam nonformal. PAPB sebagai sarana pendidikan karakter religius perlu meneruskannya pada generasi milenial